Suasana hening seketika saat Andin memasuki rumah Aldebaran tanpa permisi, pasalnya Andin sudah terbiasa seperti itu biasa nya saat masuk ke dalam rumah Aldebaran.
Andin berdiri mematung saat melihat di ruang makan bukan hanya ada Aldebaran tetapi juga ada Raharja. Andin tersenyum kaku untuk menyapa Raharja." Maaf om, saya nyelonong masuk, kirain nggak ada om " Ucap Andin kikuk. Raharja hanya tersenyum, ia menyenggol lengan Aldebaran. " Pacar kamu ? " tanya Raharja. Aldebaran diam, ia hanya menoleh ke arah Andin sambil terdenyum malu.
" bukan om saya pacarnya " Ucap Andin mengada-ada, dan membuat Aldebaran kaget dengan jawaban Andin. Tetapi dibalik kaget nya Aldebaran Ia merasa senang karena Andin mengaku di depan Raharja kalau dia adalah Pacarnya, Raharja mulai bingung Karena saat Pardy dan Ammy meninggal saat itu Andin tidak mengaku kalau Andin adalah Pacar dari Aldebaran, melainkan tekan dari Aldebaran.
" btw tadi kamu bilang Al udah minum obat atau belum ? Memangnya ada apa ? Al sakit ? " tanya Raharja. Andin dan Aldebaran saling menatap. Al menggeleng pelan kearah Andin seakan memberikan kode untuk tidak memberitahukan keadaannya kepada Raharja.
" ah, anu om itu Al kemarin maagh nya kambuh jadi, aku ingetin untuk minum obat hari ini " Jelas Andin. Aldebaran menghela nafasnya lega. " I-iya pah, kemarin aku cuma maagh kok " timpal Aldebaran.
Raharja menoleh dan menatap wajah Aldebaran, pasalnya ia seperti tak yakin dengan jawaban Al dan juga Andin. Al menunduk seketika saat Raharja semakin menatap matanya.
" Apasih Pah, liatin aku segitunya " Ucap Al.Raharja hanya diam dan tersenyum, kemudian mempersilahkan Andin untuk ikut sarapan pagi bersama. Andin pun duduk disebelah Aldebaran. Raharja terus memperhatikan Pakaian berwarna biru yang Andin gunakan dengan logo tulisan " Rehabilitasi Jiwa ". Raharja hanya diam tak betanya kepada Andin, dia hanya berusaha mencerna dan menyusun puzzel - Puzzle dari yang ia duga.
Luka di pergelangan tangan Aldebaran, dan Andin yang bekerja di tempat Rehabilitasi Jiwa. Apa mungkin anaknya itu adalah salah satu Pasien Andin ?. Ditambah lagi dengan kebohongan Andin yang mengatakan kalau dia adalah pacarnya Aldebaran.
Raharja terus memperhatikan Al dan Andin yang terlihat kaku di hadapan Raharja. " kalian pakai gelang couple ? " tanya Raharja saat melihat gelang yang di gunakan Al dan Andin sama hamya berbeda warna saja.
Andin tersenyum. " iya om, gelang persahabatan " jawab Andin.
Ucapan Andin tersebut membuat Al menyenggol lengan Andin. Andin ternyata tanpa sengaja membocorkan semuanya, padahal dia sendiri yang mengaku kalau dia adalah pacarnya Aldebaran. Raharja tersenyum kepada keduanya. " kalian berbohong ya " Ucap Raharja meledek Aldebaran dan Juga Andin sedangkan Al dan Andin hanya diam.
Raharja mengambil tangan Aldebaran. " Al, ada apa sebenarnya ? " tanya Raharja. Pertanyaan itu tidak dijawab oleh Aldebaran. Al hanya menoleh ke arah Andin.
" Al, aku rasa ini saat nya, waktu yamg paling tepat untuk kamu cerita apa yang kamu alami selama ini " Jelas Andin.
Mendengar ucapan Andin, Raharja semakin yakin bahwa Aldebaran menutupi sebuah hal besar di dalam hidup nya.
Aldebaran beranjak dari kursi makan nya dan berjalan keluar menuju pintu dapur yang menembus ke halaman belakang rumah nya. Andin berusaha mengejarnya. " Tunggu Al ! " Ucap Andin menahan tangan Aldebaran. Aldebaran memberhentikan langkahnya ia memutar badan menghadap Andin." Kenapa kamu ngomong gitu sih nem! Hubungan saya dengan papah baru aja membaik, saya ngga mau semua nya kembali hancur saat papa tahu apa yang terjadi dengan saya sebanarnya! Saya ngga mau papa malu punya saya Andin! "
Andin diam sejenak, ternyata itulah Alasan sebenarnya Aldebaran belum mau bahkan tak Mau cerita mengenai dirinya kepada Raharja. " Al! Papa kamu nggak akan malu Jika tahu apa Yang sebenarnya terjadi sama kamu! Justru kalau dia tahu kamu bisa tahu! Papa kamu beneran mencintai dan menyayangi kamu sebagai anak nya atau enggak ! " Jelas Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
1200 Detik [ End ] ✅
FanfictionApakah boleh Bagiku untuk merasakan Kehangatan Keluarga dan Pelukan dari mereka 1200 detik saja dalam hidup ku ? - Aldebaran Dewangga -