ZAVIAR and HIS STRUGGLE

11 ; Hukuman yang tiada akhirnya

Double up!
Sesuai keinginan kalian:)

Yang belum baca chapter 10 baca dulu ya:)
Sapa tau aja ada yang kelewat.

Jangan lupa vote komennya ya:)!

***

Bugh!

"Uhukk!"

Zaviar terbatuk hingga mengeluarkan darah setelah satu pukulan telak menghantam pipinya.

"LIHAT! APA YANG DULU KAMU LAKUKAN SAMA SEYLA, SEKARANG BERIMBAS KE ADIK KAMU, ZAVIAR!" murka Arsen. Pria paruh baya itu sangat terpukul saat mengetahui putrinya hamil di luar nikah dan keguguran.

Zaviar mengangguk. Ia terduduk lesu di atas lantai rumah sakit. Tidak berniat membela ataupun menyalahkan tuduhan ayahnya. Karena itu memang benar. Semua salahnya, perbuatan brengseknya pada Seyla, kini adiknya yang harus merasakan karma dari hasil perbuatannya dulu.

Ia benar-benar menjadi lelaki yang gagal. Gagal menjaga istri dan anaknya sekarang ia gagal menjadi kakak untuk adiknya sendiri.

Seyla yang baru saja datang langsung syok saat melihat kondisi Zaviar. Ia lantas membantu pria itu untuk duduk di kursi tunggu.

"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Seyla khawatir. Setelah menyelesaikan makan malam, ia mendapat kabar dari Zaviar bahwa Aletta di bawa ke rumah sakit. Dan tanpa mengganti pakaiannya, Seyla langsung bergegas ke rumah sakit yang Zaviar kirimkan.

"Aletta hamil, dia keguguran karena melakukan aborsi ilegal," Zaviar tertunduk dengan tangan terkepal kuat. Ia marah pada dirinya sendiri.

Seyla tentu syok mendengarnya.

Zaviar menggenggam erat tangan Seyla. "Se-semuanya salah aku. Apa yang aku perbuat sama kamu dulu, sekarang terjadi sama Aletta. Semuanya salah aku Seyla! Karma yang aku dapat selama belasan tahun ini belum cukup untuk membayar semua kesalahan aku dulu," bisik Zaviar.

"Tapi kenapa? Kenapa Aletta juga harus nanggung semua perbuatan aku dulu, Sey?!"

Seyla menghapus air mata yang tiba-tiba lolos dari pelupuk matanya. Ia tidak tega melihat kerapuhan Zaviar saat ini. Wanita itu membawa Zaviar ke dalam pelukannya.

Tanpa ia duga, Zaviar meraung keras mengeluarkan semua beban dalam pikirannya. Pria itu menangis di ceruk leher Seyla.

"Kenapa Tuhan gak pernah puas sama penderitaan aku, Sey?! Aku capek. Belasan tahun aku gak pernah bisa hidup tenang," lirih Zaviar.

Ia tahu, penderitaan nya saat ini belum sebanding dengan apa yang ia lakukan dulu. Tapi Zaviar lelah, ia ingin hidup tenang setelah bertemu dengan Seyla dan putrinya.
Ia juga telah mengakui semua kesalahannya pada Tuhan dan meminta maaf.

Tapi kenapa Aletta, yang tidak tahu apa-apa harus ikut merasakan karma dari perbuatannya dulu.

***

"INI JUGA SALAH KALIAN SEMUA!"

"KALIAN GAK PERNAH PEDULIIN AKU!"

"SELAMA INI YANG KALIAN PIKIRIN CUMA KAK ZAVIAR. GIMANA CARANYA DIA SEMBUH DARI KEJIWAAN NYA, TANPA KALIAN TAHU KALAU ADA AKU YANG JUGA BUTUH PERHATIAN DARI KALIAN!"