35 ; Penjelasan

9.5K 1.5K 363
                                    

Sebelumnya aku cuma mengingatkan, kalo cerita Regan dan keluarganya itu cuma pemanis doang di cerita ini. Nanti bakal di kupas tuntas di cerita Alana.
Aku bilang gini karena banyak yang bilang tentang masalah Regan yang gak di perjelas di sini.

Cerita Alana bakal aku publish setelah ini tamat. Kalau rame aku akan lanjut, tapi kalau sepi kayaknya bakal di stop.

Jangan lupa vote + komennya yak:)!

SELAMAT MEMBACA📖!

***

Sudah seminggu sejak Zaviar di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Sepasang suami istri itu akhirnya berniat memberitahu tentang kehamilan Seyla pada Alana hari ini juga.

"MOMMY! DADDY! LANA CALON ISTRINYA ZAYN MALIK PULANG! YUHU! AYO SAMBUT LANA SEBELUM RUMAH INI AKU PINDAHIN KE BIKINI—,"

"Bikini apa ya?" gumamnya.

"Ish. Ini orang rumah pada ke mana sih? Di gondol maling baru tahu rasa," kesalnya saat tak ada satu orang pun yang menyahut.

Padahal ia sudah lelah menimba ilmu untuk membanggakan kedua orangtuanya. Tapi saat pulang begini ia sama sekali tidak ada yang menyambut.

"Alana, kamu udah pulang?" tanya Zaviar yang baru saja keluar dari dalam kamar.

"Belum Daddy ku sayang. Alana masih di sekolah, ini cuma arwahnya," sahutnya sedikit jengkel.

Zaviar terkekeh kecil. Ia lantas menghampiri putrinya itu. "Kenapa? Pulang-pulang mukanya udah di tekuk kayak gitu?" tanya Zaviar.

"Kesel banget. Udah tadi di sekolah di suruh bersih-bersih, terus pas pulang gak ada yang sambut sama sekali," gerutu Alana.

"Siapa yang berani hukum putri kecil Daddy ini, hm?" Zaviar mengajak Alana untuk duduk di sofa. Ia menatap teduh putrinya yang tengah menggerutu.

"Pak Bondan. Padahal tadi aku sama Regan gak sengaja lempar penghampus papan tulis ke muka dia sampe item. Tau-taunya marah dan hukum kita berdua buat bersih-bersih,"

Zaviar menggeleng pelan mendengar penjelasan Alana. Ternyata kenakalan Alana lebih parah darinya. Dulu ia hanya membolos dan membuat onar, ia dan ke tiga temannya tidak pernah sampai menjahili guru.

"Oh iya, Mommy ke mana? Kenapa dari tadi gak keliatan?" tanya Alana saat menyadari ketidakberadaan sang ibu.

Seakan ingat sesuatu, Zaviar berdiri dan mengajak Alana ke kamarnya.

"Mommy? Mommy kenapa? Mukanya pucet banget," tanya Alana khawatir. Ia paling tidak bisa melihat ibunya sakit.

Seyla yang tengah menyandar di kasurnya hanya tersenyum tipis. Ia baru saja mengalami mual-mual lagi karena kehamilannya, dan itu cukup menguras tenaga sampai tubuhnya terasa lemas.

"Alana, Mommy sama Daddy mau bilang sesuatu," ujar Zaviar yang membuat Alana mengernyit heran.

"Bilang apa, Dad?"

Zaviar menatap Seyla sebentar, wanita itu terlihat mengangguk meyakinkan. Lebih cepat lebih baik.

"Kamu ... sebentar lagi bakal punya adik," tutur Zaviar.

ZAVIAR and HIS STRUGGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang