-- SPRING DAY --

796 30 3
                                    

Musim semi telah tiba.

Menikmati hari baru di musim favoritnya, membuat Sakura merasa berdebar. Debaran yang sama seperti saat ia merasa jatuh cinta. Musim semi memanglah hal yang sangat wanita itu nantikan dan idamkan.

Meresapi dengan tenang dan damai ketika melihat pemandangan bunga-bunga mulai bermekaran, salju yang mulai mengering, dan udara yang makin hangat. Yang mana itu merupakan ciri yang sangat khas dengan musim semi.

Sakura tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa. Yang membuat hari itu terasa berbeda mungkin ketika ia mendapati banyak orang berlalu-lalang. Tak hanya pasangan kekasih melainkan juga keluarga dengan suasana hangat yang sengaja keluar dari rumah untuk sekadar merasakan musim semi yang cukup indah untuk dilewatkan tersebut.

Sebenarnya, bisa saja Sakura memutuskan untuk mengambil cuti bekerja hari ini untuk bersenang-senang melewati hari yang indah di musim semi tersebut. Tentunya dengan orang yang paling ia cintai, yaitu suaminya.

Namun, sepertinya hal itu tak mungkin ia lakukan.

Daripada mengambil cuti yang sejatinya tak bermanfaat apa-apa untuknya, ia lebih memilih untuk pergi bekerja dan melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Kali ini tiba saatnya ia harus pergi bekerja di tempat favoritnya semenjak 3 tahun yang lalu. Sebuah kedai kopi yang sederhana dan lumayan terkenal di kota Seoul.

Sakura menjadi barista disana. Ia hanya perlu menempuh perjalanan dengan berjalan kaki hingga ke tepian halte bus, kemudian menunggu bus tujuannya. Seakan sudah terjadwal sejak lama, setiap hari ia pasti akan melakukan hal yang sama.

Beruntung hari itu banyak bunga sakura yang tumbuh dan sengaja menggugurkan diri agar bisa menemani Sakura yang sedang termenung menunggu bus sendirian. Yang tanpa ia sadari bahwa kehidupan yang dijalaninya hanya berkutat pada aktivitas biasanya. Tiada hal baru, atau dan terkesan monoton. Namun sepertinya, dirinya tidak terlalu memerdulikan hal itu.. atau mungkin belum saatnya.

Sakura. Seringkali bisa menjadi benda dengan sifat yang berbeda. Bagi setiap orang, sakura yang gugur akan menjadi pemandangan yang sangat indah dan selalu memberi kesan mendalam. Namun lain halnya dengan sebagian orang lain. Mungkin bisa mereka anggap sebagai pengotor dan menyusahkan. Tak selamanya yang dianggap hal baik, bisa dianggap baik juga bagi orang lain. Begitupun sebaliknya. Namun, apakah mereka juga memahaminya?

Renungan singkat itu sempat berkelebat di benak Sakura. Seringkali Sakura berdiam diri dan memikirkan hal-hal kecil yang ada di sekitarnya. Menurutnya itu adalah hal yang lebih menarik daripada menghabiskan waktu berpikir dan membicarakan hal-hal buruk tentang orang lain.

Hingga suara bus datang mengganggu kegiatan berpikirnya itu. Sakura kemudian bergegas masuk menuju bus setelah memastikan bahwa kendaraan itu adalah bus yang tepat sesuai dengan tujuannya.

Tidak seperti dugaannya, keadaan di dalam bus tidak terlalu sama dengan keadaan jalanan di luar bus. Bus yang ia naiki kebetulan saja tidak terlalu ramai oleh penumpang, membuat Sakura merasa sedikit lega. Setidaknya ia bisa merasakan musim semi dengan tenang di dalam bus sambil melihat pemandangan luar dari jendela bus.

Sekilas, semuanya nampak diliputi rasa tenang yang menyeruak. Namun ketenangan itu tak berlangsung lama ketika bus berhenti di halte selanjutnya. Mulai nampak kehadiran banyak mahasiswa dan pekerja yang naik ke dalam bus yang Sakura tumpangi. Mulai memenuhi seluruh tempat duduk yang ada di dalam bus itu.

Keramaian itu berhasil membuat fokus Sakura teralihkan. Hingga membuat wanita itu menangkap satu hal yang mengusik nuraninya. Netra bulat Sakura pun ikut tak tahan bila tak mengamati sesuatu yang berada sedikit jauh di depannya itu. Sampai detik selanjutnya, Sakura memutuskan untuk berdiri hendak menghampiri objek yang menarik perhatiannya tersebut.

Love Blossom🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang