Raut wajah Sakura mencerminkan keterkejutan, yang memang sedang ia rasakan saat itu selepas bertemu dengan sosok berkacamata yang kini berdiri di hadapannya dengan ekspresi setengah gusar.
Wanita itu tak menyangka bahwa pria yang beberapa hari lalu telah sangat baik merawatnya di rumah sakit, kini terlihat muncul dan berada di lobby apartemen tempat tinggalnya. Sejujurnya ada perasaan lain yang juga menghinggapi relung hati wanita itu.
Entahlah mungkin seperti sedikit senang?
Hal berbeda dialami oleh Valerio yang memang sejak awal telah berencana untuk datang ke tempat tinggal Sakura tersebut. Namun ia tak sampai berpikir bahwa ia akan bertemu juga dengan seseorang yang menjadi tujuan utamanya datang ke apartemen tersebut.
Katakanlah, Valerio sebenarnya memiliki niat lain dan kenyataan bahwa ia juga bertemu dengan Sakura adalah sebuah kebetulan belaka yang tak ia duga sebelumnya. Meskipun niat kedatangan pria itu juga sebenarnya berhubungan dengan Sakura.
"Emm, itu sebenarnya--"
Belum sempat Valerio menjelaskan kedatangannya pagi itu kepada Sakura, beberapa orang yang tiba-tiba datang dari arah belakang Sakura menuju ke arah meja resepsionis tempat Valerio dan Sakura berdiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat itu secara tidak sengaja mereka mendorong Sakura hingga menyebabkan tubuh wanita itu hampir oleng jika tak segera ditangkap oleh Valerio. Keduanya terkejut dengan apa yang refleks mereka lakukan hingga kemudian melepaskan pelukan satu sama lain.
Suasana canggung pun meliputi mereka sejenak, setelah keduanya berpelukan secara tak sengaja. Hingga Valerio yang tak ingin suasana canggung terus menemani keduanya, berusaha menyudahi kecanggungan itu dengan menggandeng tangan Sakura dan mengajaknya segera pergi menghindari kerumunan orang yang semakin menambah keramaian di tempat tersebut.
🌸🌸🌸
Lelah. Itulah yang dirasakan oleh Iaros saat berada di ruangan sang atasan yang selalu didampinginya. Bekerja menjadi seorang sekretaris direktur utama membuatnya diharuskan untuk bersiaga 24 jam untuk mendampingi segala urusan pekerjaan atasannya tersebut. Namun, sepertinya hari ini ia benar-benar merasa jenuh akan kegiatannya setiap hari itu.
Iaros merasa seolah hari yang ia jalani teruslah monoton. Ia tak mempunyai kesempatan untuk bersantai walau hanya sejenak. Iaros yang selalu perfeksionis dan disiplin, tak pernah menyukai keteledoran ketika bekerja. Hal itu tak pelak membuatnya merasa lelah. Terlebih, pada setiap masalah yang akhir-akhir ini sedang melingkupinya. Entah itu berasal dari pekerjaan atau berasal dari.. keluarganya sendiri.
Iaros tak lupa dengan pertengkarannya beberapa waktu lalu dengan sang istri. Sebenarnya, ia sendiri sedikit menyesal ketika terpancing emosi hingga berakhir memarahi wanita yang sudah dua tahun lebih hidup bersamanya tersebut.
