Setelah saling berjumpa, kini Valerio dan Sakura menjalani waktu kebersamaan mereka.
Tepat setelah mereka berpelukan, Valerio segera mengajak Sakura pergi untuk berkencan. Waktu yang biasa diambil olehnya untuk lembur pun rela dilepaskannya demi bisa bersama Sakura.
Biasanya Valerio jarang menolak untuk lembur. Bahkan teman-temannya pun tak heran bila mengetahui seorang Valerio tetap bekerja di luar jamnya. Akan tetapi sejak bersama Sakura, ia mulai mengurangi jam kerjanya menjadi lebih singkat.
Saat ini Valerio tengah menyetir dengan satu tangan. Sejak perjalanan, ia tak ingin melepaskan genggaman tangannya pada Sakura. Bahkan tak jarang pria itu menciuminya. Sakura merasakan buncahan dalam hatinya karena dapat bertemu dan menghabiskan waktu bersama sang kekasih.
Valerio membalas pandangan itu. Ia mengirimkan gestur sinyal dimana Sakura harus meletakkan kepalanya pada bahu kiri Valerio. Yang dengan senang hati Sakura lakukan dengan erat. Sakura menciumi aroma parfum di tubuh Valerio yang selalu ia ingat setiap waktu. Aroma itu menentramkan hati dan pikirannya hingga ia lekas terpejam.
Valerio tersenyum melihat kekasihnya sedang tidur pada bahunya. Namun ia terpaksa harus mendistraksinya karena mereka telah sampai pada tempat tujuan.
Berjalan dari lantai bawah, mereka menaiki lift untuk bisa sampai di sebuah pintu apartemen yang menjadi tempat tinggal Valerio. Kedua insan itu masih saling bergenggaman tangan.
Sakura memasuki ruangan itu untuk pertama kalinya. Sedikit timbul rasa nyeri dalam benaknya karena paham akan sebab Valerio menempatinya menjadi tempat tinggalnya sekarang. Kesenduan itu ditangkap oleh kedua netra Valerio.
Sakura memandang wajah tampan kekasihnya. Begitu lekat. Tanpa sadar jika ia mulai mendaratkan bibirnya ke setiap inchi wajah Valerio. Dengan lumatan terakhir ia berikan pada bibir pria itu dengan durasi yang cukup lama. Bahkan tak lupa ia juga memainkan lidah serta ludahnya yang menyatu di mulut pria itu.
Begitu sensual, tak jarang Sakura membuka mulut Valerio dengan tangan, lalu memberikan ludahnya pada mulut pria itu. Yang langsung diteguk dengan nikmat oleh Valerio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berhenti sejenak dengan kondisi napas tersengal dan bibir yang telah basah oleh saliva masing-masing.
"Aku ingin melewati ini semua bersamamu dengan selalu menggenggam tanganmu. Maka dari itu, selalu beritahu aku apapun yang terjadi padamu."
Valerio mengangguk. "Aku minta maaf karena belum memberitahumu. Genggamanku akan selalu melingkupimu. Mulai sekarang, aku berjanji tidak akan ada yang disembunyikan di antara kita."
"Aku mencintaimu, kekasihku."
"Aku tak perlu menjawabnya, bukan? Bunga Sakuraku?"
Sakura mendelik. Dirinya berbalik badan, berpura-pura merajuk pada Valerio. Valerio terkekeh melihat tingkah menggemaskan perempuan yang sedang berbaring bersamanya itu.
