-- BEAUTIFUL MOMENT --

111 11 0
                                    

Sakura sedang merias wajah di depan cermin kamarnya. Meskipun sedikit kesulitan, ia mencoba berhati-hati ketika memoleskan produk-produk kecantikan ke kulit wajahnya yang mulus itu.

Sejujurnya, ia jarang bahkan hampir tidak pernah menggunakan make up berlebih ketika keluar rumah. Biasanya ia hanya akan memoleskan beberapa tepukan bedak serta lipstick dengan warna natural. Ia tak ingin terlihat menor dan menjadi pusat perhatian oleh orang-orang sekelilingnya.

Tidak, Sakura tidak ingin hal itu terjadi.

Namun sepertinya, itu tidak berlaku untuk saat ini. Ketika Sakura memiliki janji untuk bertemu dengan seseorang yang seringkali mencuri perhatiannya beberapa saat terakhir. Menyebabkan dirinya sering memperlihatkan senyum tak beralasan ketika mengingatnya.

Bahkan Sakura sampai menghiraukan lengannya yang masih terbalut perban, hanya untuk sekadar bersiap diri untuk pergi bersama sosok tersebut yang tak lain adalah Valerio.

Entah secara tidak sadar, Sakura ingin terlihat lebih cantik dalam pertemuan mereka kala itu. Lebih daripada itu, ia ingin segera mengetahui kemana Valerio kiranya akan membawa Sakura hari itu. Karena sebelumnya, Valerio tidak mengatakan kepada Sakura tentang tempat tujuan mereka bertemu hari itu.

Tak lama kemudian, Sakura sudah siap dengan dress berwarna merah muda dengan make up yang tidak terlalu tebal tetapi berhasil membuat dirinya terlihat sangat menawan kala itu. Ketika dirinya memastikan penampilannya kembali di cermin, ponselnya tiba-tiba saja berbunyi. Sakura pun segera membukanya dan mendapati pesan dari Valerio bahwa pria itu sudah sampai di depan bangunan apartemennya.

Melihat hal itu, Sakura langsung bergegas menuruni apartemen menggunakan lift dan mendapati keberadaan Valerio yang sudah berdiri bersandar di sisi mobilnya dengan posisi membelakanginya.

Hingga seakan menerima telepati dari Sakura, sedetik kemudian Valerio berbalik. Mendapati presensi Sakura yang berhasil memukaunya dengan penampilan sederhananya.

Namun entah mengapa menjadi sangat indah di mata Valerio. Saat itu pula rasanya jantung Valerio berdetak sangat kuat dan itu berdampak pada kegugupan Valerio yang menjalar di sekujur tubuhnya.

Valerio kemudian mengulurkan satu tangannya untuk mengajak Sakura segera beranjak dari tempat itu. Dengan pelan, Sakura menerima uluran tangan Valerio yang ukurannya jauh lebih besar dari tangan mungilnya.

Hingga berakibat tangannya yang digenggam erat oleh pria yang saat ini tengah duduk di mobil dengan posisi tepat berada di sampingnya itu.

Sakura tidak tahu mengapa, saat di dalam mobil pun tangan kanannya selalu digenggam oleh Valerio. Sampai detik Sakura menyadari hal itu, Valerio belum sedikit pun melepaskan genggamannya. Valerio hanya menyetir dengan satu tangan, serta tangan lainnya tetap tak lelah untuk ia tautkan pada jemari Sakura.

Melihat tidak ada pergerakan untuk melepaskan dari Valerio, Sakura pun hanya bisa diam dan menikmati hangatnya lingkupan tangan Valerio saat itu.

Ia merasa bahwa seluruh tubuhnya sangat kecil bila di sampingnya ada Valerio. Bahkan ia juga mengagumi tangan besar Valerio yang terlihat begitu besar namun tak meninggalkan kesan lentik yang kini sedang menggenggam tangan mungilnya.

Sunyi menemani perjalanan Sakura dan Valerio. Keduanya pun tak berusaha membuka obrolan atau pun sekadar basa-basi semata.

Mereka lebih memilih diam satu sama lain meresapi setiap momen yang melingkupi mereka bersama. Dengan perasaan yang membuncah satu sama lain tetapi tetap mereka tutupi dengan lakon terbaik yang mereka bisa. Hingga Sakura akhirnya memecah keheningan itu dengan mulai bertanya pada Valerio.

Love Blossom🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang