-- CLOSER --

81 7 0
                                    

Berawal dari ajakan Tamara yang menyuruhnya datang berkunjung ke rumah, Sakura sampai pada sebuah rumah bak kastil mewah yang dimiliki perempuan itu.

Sakura sebelumnya tak pernah mengira bahwa perempuan yang sempat ditolongnya beberapa hari yang lalu ternyata masih mengingatnya. Bahkan Tamara malah menyuruhnya datang ke kediaman pribadinya yang tentu Sakura tahu tidak sembarangan orang pun bisa kesana.

Tamara yang merupakan model terkenal membuatnya tak bisa sembarangan memberitahukan hal-hal privasi miliknya, salah satu contohnya adalah kediaman pribadinya beserta sang suami.

Kini Sakura merasa rendah diri dan tak menyangka bahwa ia akan menjadi salah seorang yang beruntung bisa berkunjung di kediaman model cantik tersebut.

Keterdiaman Sakura beserta pandangan yang tak lepas dari tampilan rumah mewah yang dikunjunginya itu membuat Iaros harus sedikit menyadarkan Sakura dari lamunannya tersebut.

Iaros sendiri tak terlalu terkejut saat melihat kediaman pribadi Tamara yang mewah tersebut. Hal itu karena ia sudah sering menjumpai banyak tempat tinggal mewah milik para atasan dan klien kerjanya. Bukan hal yang tabu bila banyak konglomerat memiliki kediaman mewah yang terlihat seperti istana dalam dongeng.

Terlebih saat Sakura bercerita bahwa mereka akan berkunjung di kediaman salah seorang model papan atas, Iaros sudah mengira akan semewah ini baik kediamannya atau pun sambutannya.

Keduanya terkejut saat dengan sigap Tamara memeluk Sakura. Seperti sudah sangat lama merindukan seseorang yang ia sayangi bak saudara. Hingga Sakura terdiam sejenak, kemudian langsung dengan refleks membalas pelukan Tamara tak kalah erat dengan senyum lebar.

"Bagaimana perjalanan kalian? Apakah jauh dari tempat tinggal kalian?"

Menanggapi pertanyaan Tamara, Sakura pun segera membalas dengan tersenyum lebar. Tak lupa ia juga turut memperkenalkan sang suami yang juga ikut bersamanya malam itu.

"Umm tidak, Tam. Mungkin karena kami menggunakan mobil jadi bisa sampai dengan cepat."

"Syukurlah kalau begitu. Aku sangat senang mendengarnya. Terlebih saat aku bertemu denganmu kemarin, aku benar-benar ingin mengajakmu datang ke rumahku, Kak."

"Aku bahkan tidak mengira jika kau masih mengingatku, Tamara."

"Kak, bagaimana bisa aku lupa denganmu. Karena pertolonganmu itulah, nenekku bisa selamat dari pencuri sialan itu. Aku bahkan tidak akan mengira hal itu bisa terjadi. Atas pertolonganmu itu aku sungguh aku berhutang padamu, Kak.."

"... dan tunggu.. oh iya kau datang dengan suamimu ya?"

"Ah iya, perkenalkan ini suamiku. Namanya Iaros Regan."

Sambil mengulurkan tangannya, Iaros memperkenalkan diri kepada Tamara. "Halo, perkenalkan saya Iaros Regan. Saya suami Sakura Isabelle. Nampaknya kalian sudah sangat akrab ya?"

"Halo juga, Kak. Saya Tamara Lyn. Ya, saya sudah berteman dengan istri anda semenjak dia menolong nenek saya di pasar beberapa waktu yang lalu."

"Ya, tentu saya sangat mengenalmu Jennie. Dan terimakasih atas jamuannya kali ini di rumah mewah kalian. Saya dan Sakura sangat tersanjung dengan ini semua."

"Ck, ini bukan apa-apa. Saya yang seharusnya senang dengan kedatangan kalian. Saya juga sebetulnya merasa tidak enak karena mengundang kalian secara tiba-tiba seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, saya tidak bisa asal mencari waktu untuk bisa menjamu kalian di rumah ini begitu saja."

"Tak usah merasa sungkan, kami juga tak terlalu sibuk selain hanya bekerja seperti biasanya."

"Baguslah kalau begitu, tak usah terlalu formal denganku dan suamiku. Aku ingin kita bisa berteman akrab nantinya setelah ini. Wait, aku belum sempat mengenalkan suamiku ya? Maaf ya karena terlalu senang, aku lupa belum memanggilnya."

Love Blossom🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang