-- RAIN ON YOU --

107 8 2
                                    

Valerio tak mengelak bahwa setelah bibirnya mengatup dan menempel di bibir mungil Sakura, ia merasakan euphoria teramat dalam.

Bukan perasaan bersalah seperti yang seharusnya lelaki itu rasakan. Melainkan perasaan berdesir yang mampu membuatnya tenggelam. Tak peduli akan keadaan di sekitarnya.

Valerio harus menahan gejolak dalam perutnya yang entah kenapa terjadi tanpa kehendaknya. Satu hal terpenting yang ingin ia rasakan hanyalah tautan kedua bibir tersebut dengan dalih ingin membuktikan perasaan.

Dan yang semakin membuatnya berada di posisi rumit adalah kenyataan bahwa yang dirasakannya kali ini, tak pernah ia rasakan sebelumnya pada wanita manapun termasuk pada Tamara, istrinya sendiri.

Awalnya hanya berniat mengecup bibir milik Sakura. Akan tetapi, melihat Sakura tidak menghadiahi sebuah tamparan atau makian padanya, membuat Valerio tersihir untuk kembali merasakan bibir itu dalam sebuah lumatan panjang tanpa henti.

Tak pernah terpikir sebelumnya bahwa Valerio akan melewati batas seperti ini. Semuanya berubah ketika seorang wanita berhasil menghidupkan lagi hati matinya setelah sekian lama.

Ia sadar bahwa setelah ibunya, hanya Sakura yang dapat menghuni hatinya.

Semua kenikmatan yang terjalin selama beberapa menit itu sirna seketika, saat ia kembali teringat oleh status mereka masing-masing. Seakan baru tersadar bahwa mereka terasa mustahil untuk dapat bersatu.

Tak kuat dengan segala kenyataan yang membelenggu pikirannya, Valerio menghentikan pagutannya pada Sakura. Membuat bibir wanita itu terlihat mengkilap karena saliva mereka yang semula tertaut panas.

Menyadari apa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan, Valerio menatap kedua netra bening milik Sakura dan langsung menggumamkan beribu kata maaf. Seakan peristiwa tadi tak sepantasnya terjadi di antara mereka.

Valerio memutuskan untuk keluar dari ruangan dimana mereka berada. Meninggalkan Sakura tanpa ucapan apapun.

🌸🌸🌸

Cantik.

Itulah deskripsi yang tepat untuk seseorang kini tengah berjalan di atas catwalk dengan elegan. Kehadirannya pada kontes fashion week itu membuat suasana ballroom semakin berkelas.

Kemampuannya di bidang modelling tak dapat diragukan lagi. Seluruh tamu undangan disana pun tak dapat mengalihkan pandangannya dari seorang Tamara Lyn.

Sepak terjangnya di dunia model bukanlah sesuatu yang dapat diremehkan oleh siapapun. Tamara terlihat sempurna ketika mengenakan berbagai macam pakaian di ajang bergengsi tersebut.

Pamornya tak main-main hingga membuat seluruh penonton terpukau atas kecantikan dan daya tariknya di setiap kesempatan. Seolah-olah bisa mengintimidasi siapapun yang berhadapan langsung dengannya.

Seorang pria kini tengah memfokuskan tatapannya langsung pada Tamara. Tepat saat wanita itu berhenti sebentar untuk berpose pada kamera-kamera yang saling beradu kilat.

Tamara tak menampik bahwa ia menjadi gugup, setelah beberapa detik tak sengaja menangkap pandangan tajam dari pria yang akhir-akhir ini dominan mengisi pikirannya.

Seseorang yang selalu tak ingin terlibat urusan apapun dengan Tamara. Meskipun perempuan itu berprofesi sebagai brand ambassador merek milik perusahaan lelaki itu.

Tamara merasa bahwa lelaki yang menjadi bosnya itu tak pernah mau untuk membahas urusan branding dengannya. Seakan Tamara seperti membuatnya alergi bila bertemu langsung. Padahal jelas sekali bahwa pria itulah yang meminta agar Tamara yang menjadi brand ambassador produk fashion terbaru miliknya.

Love Blossom🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang