-- FALLING --

80 5 2
                                    

Hujan mengguyur hampir seluruh wilayah Korea kala itu, hingga membuat aktivitas masyarakat cukup terganggu. Salah satunya menimpa Iaros yang tengah terjebak kemacetan dalam perjalanan pulang ke tempat tinggalnya.

Hujan kali ini cukup dibenci oleh Iaros. Ia tak bisa segera pulang untuk mengistirahatkan badannya setelah lelah bekerja seharian. Hal tersebut membuatnya merasa frustasi.

Meskipun pada kenyataannya Iaros sering menghabiskan waktunya untuk bekerja, ia tetap seorang manusia yang memiliki rasa lelah dan penat bekerja. Yang dalam sekejap dapat membuat sifat tempramennya kambuh begitu saja.

Terlebih akhir-akhir ini, dirinya sedang ditinggalkan sang istri selama beberapa hari ke rumah neneknya yang ada di Gwangju. Mau tak mau kini Iaros harus mempersiapkan segala kebutuhannya sendiri tanpa ada bantuan dari Sakura.

Bolehkah kini ia katakan jika semua itu sangatlah berat saat ia lakukan sendirian? Nyatanya memang seperti itu. Ia bisa membayangkan betapa sabarnya Sakura melayani segala kebutuhannya selama ini. Terlebih ketika perempuan itu juga harus menghadapi sifat dan sikap sang suami yang berbanding terbalik dengannya.

Perempuan itu nyatanya cukup kuat bertahan hingga detik ini dalam menjalani kehidupan rumah tangganya bersama Iaros. Iaros sendiri tau jika dirinya bukanlah orang yang mudah dipahami oleh orang lain. Iaros merupakan pribadi yang sulit dan rumit. Seringkali pria itu mengalami benturan sifat dengan orang lain, termasuk juga Sakura.

Namun, Iaros mengerti jika hanya Sakura yang dapat menghadapi segala sikap buruknya. Perempuan itu pula yang selama ini selalu ada untuknya, baik suka maupun duka. Sakura selalu menuruti Iaros tanpa mau berkilah dengan sesekali menolak apa yang diinginkan Iaros sebagai suaminya.

Semua itu Sakura lakukan agar tak ada konflik antara dirinya dengan Iaros. Sebab ia seringkali bersedih ketika dirinya dan Iaros berselisih paham.

Namun, sepertinya itu semua belum cukup untuk menjadi hal yang setidaknya harus dihiraukan oleh Iaros. Bahkan ketulusan Sakura pun tak pernah ia respon dan lihat dengan baik selama ini.

Iaros mengusap rambutnya. Setelah didatangi sang ibu beberapa waktu yang lalu, ia selalu merasa ketakutan. Ia teringat jika selama ini kurang memperlakukan Sakura dengan baik. Iaros membenci kenyataan tersebut. Karena itulah, ia begitu ingin Sakura segera kembali dari Gwangju.

Karena Iaros ingin memulai pernikahannya dari awal dengan Sakura. Ia ingin mengubah segala sifat dan sikapnya pada Sakura.

Tersadar dari lamunannya tentang Sakura, Iaros mendengar dering ponsel yang berada di sakunya. Ia mendapati jika telepon yang sedang ia terima itu berasal dari atasan menyebalkannya.

"Ayo kita makan tteokbokki di seberang apartemenmu! Aku dengar disana rasanya sangat enak dan aku ingin mencobanya. Tepat sekali sekarang aku sedang berada di daerah dekat apartemenmu. Cepatlah datang, aku tidak ingin makan sendirian."

PIP.

Belum sempat Iaros menjawab telepon itu, sosok di balik telepon itu nampaknya gemar sekali memancing amarahnya dengan menutup sepihak panggilan itu yang bahkan sebelum Iaros berucap satu kata pun.

Sosok Michelle kini telah resmi menjabat sebagai direktur utama di perusahaannya. Perempuan itu pula tak pernah berhenti mengganggu hidupnya. Gadis yang pertama kali dicap menyebalkan oleh Iaros itu gemar sekali memerintah seakan Iaros adalah pesuruhnya.

Memang pekerjaan Iaros adalah seorang sekretaris yang kini bekerja untuknya. Namun perlu diingat jika setidaknya pria itu juga ingin dihormati oleh gadis yang umurnya 3 tahun lebih muda darinya itu. Iaros tetaplah seseorang yang lebih tua darinya yang seharusnya bisa sedikit lebih dihormati.

Love Blossom🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang