Hai hai lagi nih
Gimana kabarnya?
Semoga kalian baik ya
Happy reading
_________________________________
'Terkadang luka terdalam datang dari orang yang paling kita sayang' - Senja Easther
__________________________________
Senja sampai di kediaman Wirama pada sore menjelang malam hari, kediaman mewah namun terasa kosong, suasana yang tak akan di dapatkan dari rumah orang lain, kesepian melanda Senja pada sore itu.
Senja segera naik ke kamarnya, membersihkan tubuhnya dan merebahkan tubuh lelahnya di kasur, namun kesendirian Senja membuatnya sangat merindukan sosok Mamanya.
Senja mengambil foto dirinya bersama sang Mama yang telah lebih dulu meninggalkan dirinya akibat kecelakaan mobil 5 tahun yang lalu, setitik air mata lolos begitu saja dari matanya, kesedihan dan kehilangan kembali menyergap dirinya di malam itu.
Malam telah tiba dan Rasti yang juga mengetahui Senja berada di kamar dan membuatkan susu Cokelat juga makanan untuk Senja, karena sudah pasti Senja belum makan malam.
Ibu tirinya memang menyayangi Senja, sang Bunda tiri Senja Rasti mengetuk pintu kamar Senja dan masuk membawakan susu cokelat hangat untuk Senja.
Rasti tahu Senja habis menangis, dia sangat hapal dengan rasa anak sambungnya itu, Rasti adalah sahabat Almarhumah Mama Senja, dan Senja sangat menyayangi kedua orang tua nya itu.
"Senja, makan dulu yuk sekalian minum susu nya," ucap Rasti.
Senja mengangguk dan segera meminum susunya, belum sempat Senja makan, tak lama kemudian terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah mewah tersebut.
"Terimakasih Bunda, kita kebawah yuk Papa udah pulang," kata Senja.
Mereka berdua turun menyambut Derry, Papa dari Senja, saat Senja salam dengan Derry...
PLAK!!
Sebuah tamparan keras kembali dilayangkan Derry pada putrinya itu, dan seperti biasa Rasti terlambat menyelamatkan Senja, Senja juga memang sengaja melarang Rasti membelanya di depan Papanya.
Derry kembali memukuli Senja tanpa ampun, kembali Senja tak sedikitpun mengeluh atau menangis atau sampai meminta ampun.
Disela-sela pukulan Papanya, Derry berkata
"Saya sudah sering bilang jangan muncul di hadapan saya!"
Derry terus memukuli Senja hingga Senja kehilangan kesadarannya akibat kesakitan yang melanda tubuhnya, apalagi bagian melepuh yang didapatkannnya saat di sekolah tadi terasa sangat perih terkena pukulan Derry.
Setelah puas melihat Senja pingsan Derry keluar rumah dan meninggalkan rumahnya itu dan pergi entah kemana menggunakan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Rasti membawa tubuh lemah Senja ke kamarnya, membaringkannya serta mengobati luka yang ada di tubuh putri sambungnya itu, tak sengaja dia melihat lepuhan yang ada di pundak Senja, dia pun menyadari ada yang disembunyikan oleh Senja dari dirinya.
Rasti sedikit meringis membayangkan sakitnya menjadi Senja, dipukuli hingga babak belur oleh Papanya karena kebencian tak berujung pada Senja yang Rasti sendiri tak mengerti mengapa tiba-tiba seperti itu, padahal dahulu sebelum kecelakaan yang menimpa sahabat sekaligus Mama kandung Senja serta istri pertama Derry, Derry sangat menyayangi Senja.
Senja perlahan sadar setelah 2 jam pingsan, tubuhnya demam akibat menahan sakit dan saat bangun itu sudah tengah malam, yang pertama dilihat Senja adalah Rasti yang tertidur di sampingnya dalam keadaan duduk dan menggenggam tangannya.
Perlahan-lahan Senja melepaskan genggaman Rasti dan menyelimuti tubuh Rasti lalu beranjak ke balkon, angin malam datang menyapa kulitnya membuat Senja meringis karena luka-luka pada tubuhnya.
Senja menghirup udara malam itu dengan sangat dalam seraya memejamkan matanya, bayangannya kembali menghantarkannya pada masa lalu saat Mamanya masih hidup, saat Derry masih sangat menyayangi dirinya, saat dirinya bukanlah seorang korban bully.
Senja terisak mengingat semua itu, semua berubah sejak kepergian Mama Senja, hatinya sakit dan dia memutuskan akan menelan sendiri kepahitan hidupnya dalam-dalam tanpa membaginya dengan siapapun.
Mendengar suara isakan, Rasti tersentak bangun dan menyadari bahwa Senja sudah tak ada diatas kasurnya, Rasti berjalan kearah balkon dan melihat Senja menangis pilu hingga sesengukan, baru kali ini Rasti melihat Senja menangis lagi setelah kepergian Mamanya dulu.
Rasti datang dan memakaikan jaket pada tubuh gadis kecil itu dan berkata.
"Diluar dingin, tubuh kamu masih lemah ayo kita masuk."
Senja kembali terlelap hingga subuh menyapa.
Tanpa Senja sadari, orang yang menjaganya tadi saat pulang memerhatikan Senja dari seberang rumahnya, setelah Senja kembali masuk, orang itu pun melajukan motornya menuju club terdekat.
Itulah hidup Senja dirumah, setidaknya ada satu orang di dunia yang menerima kehadiran seorang Senja Easther Wirama namun seperti biasa dia tak membagikan kesedihan atau kesulitannya pada siapapun.
To be Continued....
___________________________________________________
Gimana nih sama part kali ini?
Suka gak?
Sampe ketemu di chapter selanjutnya yaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy [On Going]
Teen Fiction'Kehadiranmu di tengah kami memberikan kehangatan dan banyak pelajaran.' 'Senja itu indah namun sementara, seperti diriku yang hanya sementara'- Senja Easther Kisah seorang gadis yang menyembunyikan rasa luka dibalik senyumnya. Tragis kah? Atau kisa...