Hai semuanya apa kabarnya?
Semoga selalu baik yaa
Bagi yang kurang baik semoga lekas membaik
'Bahagia itu sederhana.' ~Harsa Silvester.
'Kepedulian itu berharga.' ~Senja Easther.
-----------------------------------------------------------------------
Hingga suara pintu dibuka dengan keras mengalihkan atensi mereka berdua, Derry masuk tanpa salam.
"Udah pulang?" tanya Rasti.
"Hmm," jawab Derry.
"Mau makan apa langsung mandi terus istirahat?" tanya Rasti.
Derry masih tak menghiraukan keberadaan Senja yang terduduk lemas di bangku belakang Rasti, Ingin sekali Senja bangun dan salam pada Derry.
"Mandi terus tidur, saya sudah makan di luar," jawab Derry.
Netra Derry menangkap Senja yang kembali mimisan dengan bibir pucat, tak bisa dipungkiri Derry masih menyayangi Senja, terbesit pikiran bahwa Senja tak salah apapun namun kebencian itu membutakan nurani Derry.
Derry berlalu naik ke kamarnya, Senja pun ingin beristirahat sejenak di kamarnya, namun saat akan menaiki tangga Senja tak dapat menahan pening di kepalanya dan pingsan di tangga.
Derry dan Rasti mendengar suara gaduh dari arah tangga pun kembali ke arah tangga dengan rasa yang berbeda, Rasti dengan rasa khawatir sementara Derry dengan rasa emosi.
Sesampainya di bawah, Rasti dan Derry melihat Senja terkapar dengan dahi berdarah akibat terbentur pilar dan juga sisa mimisan tadi yang belum berhenti.
Rasti berlari menghampiri Senja dan memeluk anaknya, sementara Derry putar balik dan kembali ke kamarnya, Rasti berteriak,
"TELEPON AMBULANS ATAU KITA CERAI."
"Ck iya," jawab Derry malas seraya menelepon ambulans.
Sekitar 10 menit kemudian ambulans datang, Rasti ikut ambulans dan Derry tak peduli sama sekali, kebetulan sekali mereka menuju rumah sakit di tempat Ezriel bekerja.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di sisi lain, Ezriel dan Harsa baru saja selesai makan malam dan sedang membersihkan kekacauan yang tadi dibuat oleh Ezriel saat menyiapkan kejutan.
"Belakangan ini kamu sepertinya sedang bahagia," ucap Ezriel memulai percakapan.
Harsa mengerutkan keningnya tanda bingung, baru kali ini Ezriel Papanya mengajak bicara duluan.
"Iya," jawab Harsa singkat.
"Nilai mu membaik, gak pernah kebut-kebutan lagi," sambung Ezriel.
"Iya," jawab Harsa masih singkat.
"Bahagia terus ya nak, maafin Papa belum bisa jadi Papa yang baik buat kamu," ucap Ezriel menepuk pundak Harsa.
Mendengar ucapan Ezriel yang terasa tulus itu membuat Harsa menangis, Harsa sangat mengagumi Papanya sejak kecil namun selalu diacuhkan, rasanya Ezriel mengetahui perasaan nya saja sudah membuat dirinya bahagia.
Mereka berdua sekarang ini sedang di balkon rumah menikmati kopi bersama, hal yang diimpikan oleh Harsa sejak dahulu, tak lama kemudian dering telepon masuk di HP milik Ezriel.
"Halo, ada apa?" tanya Ezriel sesaat setelah menjawab telepon nya.
"Pasien bapak yang bernama Senja Easther baru saja tiba di UGD akibat jatuh dari tangga," ucap perawat yang menghubungi.
"Baiklah," jawab Derry menutup teleponnya.
Ada rasa bimbang terbesit kala ingin ke rumah sakit, karena baru kali ini mereka berdua menghabiskan waktu bersama seperti layaknya Papa dan anaknya.
"Pergi aja Pa, jadilah pahlawan yang selama ini Harsa kagumin," ucap Harsa memandang Ezriel dengan semyum khasnya.
Ezriel tersenyum mendengar kalimat Harsa yang tak berubah dari kecil itu.
Harsa beralih menghubungi kekasihnya, namun Senja tak kunjung menjawab telepon nya maupun pesan nya.
Hingga satu jawaban menghancurkan hatinya, jawaban di nomor Senja namun Rasti yang menjawabnya...
Bersambung
--------------------------------------
Gimana sama part ini?
Seru gak?
Lanjutin or gantung?
See you in the next chapter yaa 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy [On Going]
Novela Juvenil'Kehadiranmu di tengah kami memberikan kehangatan dan banyak pelajaran.' 'Senja itu indah namun sementara, seperti diriku yang hanya sementara'- Senja Easther Kisah seorang gadis yang menyembunyikan rasa luka dibalik senyumnya. Tragis kah? Atau kisa...