☆ bumi x action ☆
series-crossover-
◇ ex-tong × bratva ◇
Gerbang megah yang terbuat dari baja setebal lima sentimeter itu terbuka otomatis setelah supir selesai melakukan proses verifikasi. Memang seketat itu keamanan di markas besar Keluarga Tong, tidak perlu heran.
Mobil sedan hitam berhenti sebentar di pintu masuk utama, menurunkan seorang gadis berambut hitam legam yang kemudian melangkah masuk dengan percaya diri. Sedan itu parkir di depan bangunan utama, diam takzim menunggu penumpangnya kembali dari dalam.
Sedangkan gadis yang tadi keluar dari mobil terus berjalan cepat, dia tahu harus kemana. Sesekali terhenti karna beberapa orang menyapanya.
Tidak banyak yang berubah, gadis itu menengok beberapa kali.
Dia mendorong pintu berat di depannya agar terbuka, menampakkan seseorang dengan kulit eksotis tengah membuka dokumen di meja kebesarannya.
"Selamat siang, Tauke Besar."
Tanpa menoleh, lelaki itu menjawab, "selamat siang. Tumben sekali kamu memanggilku seperti itu."
Gadis itu tertawa, duduk di depan Tauke Besar dengan santai. "Jadi kamu lebih suka kupanggil Bro Syir?"
Basyir--Tauke Besar Keluarga Tong--kini mengangkat kepala, kesal. "Kurang ajar sekali. Kamu persis seperti Kakakmu, Ra."
Raib, nama gadis berambut hitam legam itu Raib.
"Kenapa kamu kesini?"
"Memangnya tidak boleh?" balas Raib cepat.
"Tidak. Lagipula kamu memilih pergi dengan Kakakmu itu 'kan."
Raib mendengus, "dia Kakakku, tentu saja aku harus ikut dengannya."
"Padahal kamu aset yang bagus bagi Keluarga Tong."
"Tidak, terima kasih," Raib melambaikan tangannya sambil lalu. Sejujurnya dia ikut senang dengan keputusan Kakaknya saat lelaki itu menyerahkan posisi Tauke kepada Basyir. Menjadi satu-satunya perempuan di keluarga shadow economy bukan hal yang mudah.
"Daripada hanya melongo disitu, lebih baik kamu membantuku. Artikan semua ini," Basyir menunjuk layar transparan di depannya.
"Apa itu?"
"Catatan lama Keluarga Tong."
"Baiklah, tapi kamu harus membayarku," Raib menjawab. Tangannya mulai menggapai laptop di tas ransel.
"Atur saja."
Raib mulai bekerja, telinganya tersumpal earphone Bluetooth. Dia santai saja, bergerak semaunya di ruangan yang konon katanya sangat menyeramkan itu.
Sebenarnya, siapa Raib?
Raib seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan beberapa tahun lalu. Sejak kecil, dia telah menjadi anak spesial. Raib dapat memahami banyak sekali bahasa tanpa bersusah payah. Dia juga bisa membaca gestur dan raut muka seseorang dengan tepat, 100% akurat.
Bujang yang kala itu masih menjadi Tauke Besar mendengar kabar tentang Raib, lelaki itu tertarik. Dia menemui Raib di panti asuhan, melihat kemampuan Raib secara langsung, dan terpana.
Siapapun yang pernah melihat Raib pasti langsung tahu, gadis ini adalah gadis yang kuat. Tahun-tahun berat terukir di matanya, tidak ada rasa takut sedikitpun di tatapannya. Bujang serasa melihat cermin, pantulan dirinya beberapa belas tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Series [fanfict]
FanfictionFanfic tentang karakter bumi series. Versi twitter dari tulisan ini bisa dilihat di tiktok yang ada di bio <3 *** Seluruh karakter dan beberapa latar cerita bukan milik penulis. Penulis hanya meminjam karakter milik Tere Liye dari serial Bumi.