♡ mata × tazk ♡
Bau buku yang khas tercium di udara. Mata menghirupnya sambil tersenyum, dia suka sekali bau ini. Buku akan selalu memiliki tempat khusus di hidup Mata. Bagi Mata, buku adalah pelepas stress dan penyembuh sakit.
Kalau kalian berpikir Mata hanya sekadar menyukai buku, kalian salah. Mata jatuh cinta dengan buku.
Dan tempat ini adalah tempat kesukaannya yang ketiga. Perpustakaan.
"Selamat malam, Mata. Pulanglah, perpustakaan hampir tutup, atau kamu ingin menginap disini?"
Mata menoleh dengan mata berbinar, "boleh, Av?"
Lelaki berumur ribuan tahun yang dipanggil Av itu terkekeh. "Wahai, kamu memang sangat mencintai buku ya. Sayangnya tidak boleh, kamu telah bekerja seharian, Mata. Pulang dan istirahatlah."
"Baiklah," jawab Mata sembari terkekeh. Dia mulai membereskan barang-barangnya yang ada di atas meja, bersiap untuk pulang.
Setahun berlalu sejak mereka lulus. Selena menjadi pengintai, sahabatnya itu memang berbakat sekali. Sayangnya, hal itu juga yang membuat Mata jarang bertemu dengan Selena. Butuh waktu berbulan-bulan bagi Selena untuk menyelesaikan satu misi saja.
Sedangkan Mata tetap bingung dengan masa depannya, bahkan sampai beberapa hari menjelang kelulusan. Apa yang harus dia lakukan? Bertualang dunia paralel? Tidak bisa, tidak seru jika dia melakukannya sendirian.
Awalnya Mata hanya ingin menjadi staf perpustakaan biasa di distrik leluhurnya. Tapi sahabatnya, Master Ox, Ling, dan Ayah-Ibunya kompak tidak setuju. Mata sampai heran, apa mereka bersekongkol dengan satu sama lain?
Menurut mereka, sayang sekali bakat Mata terhenti di perpustakaan di Distrik Sungai-Sungai Jauh. Maka dari itu, Master Ox menawarkan jalan tengah.
Ketua Akademinya itu menawarkan Mata posisi di Perpustakaan Sentral. Jika Mata menerima, dia akan bertugas di Bagian Terlarang. Bagian itu juga berbahaya, kekuatan Mata akan lebih berguna disana daripada di perpustakaan antah-berantah.
Mata melongo selama beberapa saat setelah Master Ox mengatakan sarannya. Dia tidak pernah mengira kalau dia akan mendapatkan tawaran untuk bekerja di Perpustakaan Sentral Klan Bulan.
Tanpa babibu, Mata menerimanya saat itu juga.
Tidak banyak orang yang menyukai pekerjaannya. Mata sangat bersyukur atas fakta bahwa dia termasuk dari sebagian kecil dari orang-orang yang mencintai pekerjaannya.
Langkah kaki Mata selalu terasa ringan setelah dia pulang bekerja. Berada seharian di antara buku-buku membuat energinya penuh.
"Sayang!" Seorang lelaki melambai di depan sana. Mata terperanjat sebentar, mengusap matanya beberapa kali, apa dia sedang bermimpi?
Melihat gadis yang dipanggilnya terdiam, lelaki itu melangkah cepat. "Kok malah diem?"
"Tazk?" Mata masih mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Iya?" Tazk mengernyitkan dahi. Kenapa kekasihnya ini malah terdiam? Apa Mata tidak senang dengan keberadaannya disini?
"Kamu kapan pulang?!" seru Mata tiba-tiba. Kakinya menghentak kesal.
Tazk tertawa, "tadi sore. Sengaja gak bilang ke kamu."
Setelah menyelesaikan kalimat, Tazk menarik Mata ke dalam pelukannya. Demi apapun, Tazk rindu sekali dengan gadis ini. Tiga bulan terasa seperti tiga abad tanpa keberadaan Mata di sampingnya.
Di hari kelulusan, Tazk sudah tahu ingin melakukan apa. Dengan ijazah dan titel lulusan terbaik, Tazk mendaftar menjadi anggota Pasukan Bayangan. Panglima Tog yang ternyata juga lulusan ABTT--dan dia mengenal Selena?--dengan senang hati menyambut Tazk bergabung di armada tempur miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Series [fanfict]
FanficFanfic tentang karakter bumi series. Versi twitter dari tulisan ini bisa dilihat di tiktok yang ada di bio <3 *** Seluruh karakter dan beberapa latar cerita bukan milik penulis. Penulis hanya meminjam karakter milik Tere Liye dari serial Bumi.