♡ seli × ily ♡
SMA 1 sudah selesai menjalani ulangan akhir semester. Biasanya para murid sudah bebas tanpa perlu khawatir dengan tugas maupun PR, kecuali remedial tentunya.
Seperti banyak sekolah lain, SMA 1 juga mengadakan hiburan bagi warga sekolahnya. Semata-mata agar para murid tetap semangat memasuki sekolah.
Kemarin ada lomba cerdas cermat, tarik tambang, dan 1000 quiz yang bisa diikuti seluruh warga sekolah. Hari ini waktunya lomba Random Play Dance.
Apa itu random play dance? Biasanya game ini digemari oleh penggemar KPop. Cara mainnya, nanti lagu-lagu korea akan diputar, kemudian bagi yang tau koreo dari lagu tersebut akan maju ke depan dan menarikannya.
Ini adalah lomba yang ditunggu-tunggu Seli. Sebagai kpopers garis keras, tentu saja dia akan membawa nama baik kelasnya untuk naik ke podium.
Pukul 09.00, awan terlihat memenuhi langit. Cuaca yang teduh, sangat cocok untuk beraktivitas di luar ruangan.
"Ra, Li, aku ke lapangan dulu ya! Doakan semoga berhasil!" pamit Seli dengan ceria. Ia melepaskan cardigan putih yang memeluk tubuhnya, menyisakan kaus kuning dan celana putih yang sangat cocok dengan kepribadiannya.
"Semangat Sel! Kita akan menonton dari sini," jawab Raib. Ali mengangguk setuju. Mereka beranjak keluar, menonton dari lorong lantai dua.
Seli sudah sampai di bawah, semangat sekali dia. Raib tersenyum sambil mengangkat tangan ke arah sahabatnya yang melambai-lambai disana.
Panitia sudah selesai melakukan cek sound. Terlihat banyak murid yang berkumpul di ujung lapangan. Bagian tengah sengaja dikosongkan sebagai tempat untuk menari nanti.
Ali menyodorkan ponselnya ke arah Raib, yang diterima dengan wajah bingung. "Kenapa, Li?"
"Ily memintaku untuk memberikan foto Seli. Katanya kemarin mereka chat dan Seli bilang kalau dia akan mengikuti RPD," jelas Ali. "Tolong fotokan, Ra."
Raib terkekeh, "astaga. Ternyata Kak Ily bisa romantis juga ya."
"Bagimu itu romantis?" Ali menopang dagu dengan tangan kanannya yang ditaruh di pembatas. Kepalanya tertoleh ke arah Raib.
Raib mengangguk sambil tersenyum kecil. "Perhatian-perhatian kecil seperti itu justru lebih romantis daripada yang terang-terangan, Li."
"Aku sering begitu tapi kamu tetap tidak paham," gumam Ali.
"Eh, apa Li?"
"Tidak. Tidak apa-apa."
Random play dance sudah dimulai. Lagu-lagu kpop terdengar sampai ke sudut-sudut SMA 1. Bagi yang tidak ikut menari, mereka tetap menyanyikan lagu maupun bersorak seperti sedang menonton konser.
Raib salah satunya, kepalanya mengangguk-angguk mengikuti irama lagu. Walaupun dia bukan kpopers, Raib hapal beberapa lagu yang diputar karena Seli sering menyanyikannya.
Tidak lupa ia menjalankan tugas negara--yang sebenarnya dititipkan ke Ali, tapi dia terlalu malas, yaitu memfoto Seli saat ia maju ke depan. Tapi Ali memang jelek saat mengambil foto. Entah itu blur, goyang, tidak fokus, intinya ada saja caranya untuk membuat foto tersebut jelek.
Setengah jalan menuju selesai, Ali memutuskan mengambil dua bangku dari kelas mereka. Pegal juga berdiri selama setengah jam. Untungnya lapangan masih terlihat walaupun mereka duduk.
"Seli kok tidak kelelahan ya?" tanya Ali heran. Dia menatap sahabatnya yang berdiri semangat di ujung lapangan, menunggu countdown lagu selesai.
"Dia itu petarung terkuat Klan Matahari. Masa begini saja lelah," jawab Raib bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Series [fanfict]
Hayran KurguFanfic tentang karakter bumi series. Versi twitter dari tulisan ini bisa dilihat di tiktok yang ada di bio <3 *** Seluruh karakter dan beberapa latar cerita bukan milik penulis. Penulis hanya meminjam karakter milik Tere Liye dari serial Bumi.