44 - ME OR SHE?

122 10 3
                                    

SENYUM!😤💖

SELAMAT MEMBACA...

ENJOY YA!

🕊🕊🕊

Cempaka terus saja tersenyum sepanjang perjalanan masuk universitas. Cempaka sekarang ada di atas motor ojol. Letak fakultas kedokteran ada di bagian tengah, cukup jauh jika berjalan kaki.

Cempaka melepas headset yang sedari tadi ia gunakan, dan terus saja memutar lagu Until I Found you. Cempaka turun dari ojol, lalu membayar ongkosnya.

"Makasih."

"Ya." Setelahnya ojol itu pergi dari tempat Cempaka berdiri.

Cempaka melihat bangunan bewarna abu-abu batik yang dirancang unik. Cempaka kembali memakai headsetnya, dan memutar ulang lagu Until I Found You.

Cempaka melangkahkan kaki masuk ke dalam bangunan itu. Cempaka melihat kiri kanan tidak ada seorangpun disini, sepertinya semua manusia tengah berada di kelas. Cempaka berhenti saat mendengar tiba-tiba saja lonceng bangunan ini bunyi.

Cempaka melihat pintu kelas yang ada di ujung sana dibuka, dan keluarlah seorang pria tua yang memakai kaca mata lensa. Pria itu memakai jas putih sepertinya dokter. Apakah pria itu dokter? Mungkin.

Cempaka kembali berjalan mencari tangga. Seingat Cempaka Jordan pernah memberitahunya, jika kelasnya itu ada di lantai dua, entah lantai tiga. Tidak tahu pokoknya bukan di lantai satu.

Dilain sisi Jordan terus merangkul bahu Fris. Mereka kini harus mengisi perut mereka yang keroncongan. Dosen memberikan jeda kelasnya selama dua jam, sebelum empat jam dimulai.

"Sayang...." Panggil Fris manja.

"Apa?" Tanya Jordan.

Fris terdiam, "ak-aku boleh cium kamu gak?" Tanya Fris.

Jordan kaget, tapi ia menormalkan mimik wajahnya. Jordan sedikit merendahkan tubuhnya, sejajar dengan Fris. Lalu cowok itu melihat Fris yang malu-malu kucing.

"Kenapa gak?"

Fris tersenyum, lalu mencium pipi Jordan.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

"Disin--"

Fris langsung menarik kepalanya menjauh dari Jordan, sementara Jordan langsung melihat sipengganggu momen mereka. Pupil matanya membulat saat tahu siapa pengganggu tersebut.

"Cempaka?"

Cempaka hanya diam, gadis itu menunduk. Lalu menganggukkan kepalanya sekali. "Sorry ganggu." Setelahnya Cempaka menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

Jordan hanya diam, tidak ada gerakan untuk mengejar sama sekali. Jordan melihat Fris yang terus saja melihatnya.

Jordan tersenyum. "Mau makan?"

Fris menarik sudut bibirnya. "Mau!" Setelahnya kedua orang itu menuruni tangga dan berjalan menuju kantin, seakan melupakan kejadian beberapa detik tadi.

BLISTERS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang