HI!
JIKA ADA HAL YANG MEMBUAT KALIAN SEDIH, MAAFKAN SAYA🙏MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN 🙏
DITUNGGU THRNYA QAQATEBAR SENYUM, ANDA SANGAT MANIS JIKA TERSENYUM😤💖
SAYANG BANGET SAMA YANG MASIH STAY DI CERITA INI, LUV💓
VOTE, KOMEN, AND SHARE👾
SELAMAT MEMBACA!
ENJOYYYYY
🕊🕊🕊
Cempaka mengelap peluhnya, malam ini udara panas sekali. Alhasil Cempaka tiduran di sofa ruang keluarga. Ada Rani, dan Ritjan juga. Sedangkan Papi dan Mami ada di depan kulkas yang terbuka. Sekalian mesra-mesraan.
Cempaka mengipas wajahnya menggunakan buku. "Gerah...."
"Jan ada kipas gak?" Tanya Rani dan langsung mendapat gelengan dari Ritjan. "Rumah besar, tapi gak punya kipas." Omel Rani.
Cempaka menghentikan kegiatannya mengipasnya. "Ada ac...." Ujar Cempaka.
Rani melotot. "Iyakah? Dimana?"
Cempaka mencoba mengingat kamar siapa saja yang memiliki ac. Kalau tidak salah, Cempaka dan Vidia pernah diberitahu Ritjan. Kamar siapa yang paling spesial.
"Siapa ya? Gue lupa." Cempaka menekan jidatnya, berusaha mengingat info yang pernah Ritjan berikan padanya dan Vidia. "Ck, call Vidia aja deh." Dengus Cempaka, lalu menarik ponselnya. Jarinya mengetik mencari kontak Vidia. Lalu menekan room chatnya dengan Vidia. Cempaka membeku.
Vidia
Gw sma Cristian mau ke kantor papanya
Jdi gk ke skolh hri ini
Baik-baik di skolahAnda
😤🤒
gw kena hkumChat terakhir yang dikirim Vidia, sebelum gadis itu benar-benar pergi. Cempaka berdiri dan pergi dari sana, tanpa peduli dengan dua orang yang duduk bersama dengannya tadi.
Cempaka membuka pintu kamarnya, lalu masuk dan menutup pintunya.
Drt drt
Cempaka mengangkat ponselnya. "Jordan?" Tanyanya. Cempaka langsung menerima panggilan. Lalu menempelkan ponselnya di telinganya. "Hallo...."
"Jam berapa sekarang?" Tanya Jordan.
Cempaka menurunkan ponselnya, lalu melihat jam yang ada di samping jaringan 4G, 20:30. Cempaka kembali menempelkan ponselnya di telinganya. "Jam setengah sembilan."
"Tidur gih." Suruh Jordan.
"Iya, gue mati--"
"Jangan."
"Kenapa?" Tanya Cempaka.
"Letakin ponsel lo di atas meja."
"Meja? Meja belajar?"
"Ck, kejauhan dong! Meja samping ranjang lo."
Cempaka melihat lemari yang ada di samping tempat tidurnya. "Gak ada meja di sampingnya."
"Trus apa?"
"Lemari." Jawab Cempaka dengan polosnya. Terdengar tarikan napas dalam dari sebrang sana.
"Lemarinya kecil 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLISTERS (END)
أدب المراهقين(FOLLOW SEBELUM BACA!) --My accent and feelings are ngelag Dua gadis yang dipaksa untuk menerima apapun rasa sakit, hanya kata sabar yang membuat mereka bisa terus bertahan. Start -> 27 April 2022 End -> 14 Juni 2022