HI!
MASIH MAU BERTAHAN DI CERITA INI?
TERIMAKASIH SUDAH MAU BERTAHAN💖SEMOGA HARI ANDA SELALU BAHAGIA!💓
TETAP TERSENYUM!😤JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN² YA!
TERIMAKASIH👾SELAMAT MEMBACA!
🕊🕊🕊
Cempaka melihat horor Dirga yang kini sudah berdiri di depannya. Cowok itu dengan lancang mengajaknya untuk bermain tenis meja bersamanya.
"Gak! Gue gak pandai." Tolak Cempaka komplit dengan alasannya.
Dirga mendengus. "Sekali aja deh."
Cempaka menggeleng cepat. "GAK!"
Dirga menghela nafasnya gusar. "Kasian--"
"Gak mempan." Cempaka membuang mukanya ke samping.
Dirga menyengir, ternyata jurusnya hari yang lalu itu tidak mempan lagi. Dirga tersenyum sumbringah, saat ada satu ide muncul di kepalanya. "Yaudah, kalau gak mau gantiin temen gue. Mau gak jadi penonton?"
Cempaka kembali menoleh pada Dirga. "Gak." Tolak Cempaka. Cempaka hendak melangkah pergi, namun tangannya lebih dulu di cekal Dirga.
"Sekali ini aja. Latihan selanjutnya, terserah lo." Mohon Dirga.
Cempaka menarik tangannya dari Dirga. Lalu berbalik, menghadap pada Dirga. "Oke."
Dirga langsung tersenyum. "Makasih."
"Ya." Balas Cempaka dan bergegas masuk ke kelasnya. Guna mengambil tasnya. Cempaka menyandang tasnya, lalu kembali berdiri di samping Dirga. "Lo langsung ke lapangan, gue mau izin sama Jordan dulu." Ujar Cempaka. Dirga hanya menganggukkan kepalanya.
Cempaka berjalan meninggalkan Dirga. Dirga yang kini sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia tidak ingin Cempaka lebih dekat dengan Jordan dibanding dirinya. Lagi-lagi Dirga kalah. Tidak lagi, melainkan kembali kalah cepat dari Jordan.
°°°°°
"Gak, lo harus pulang. Nanti tante Bulan nyariin." Tolak Jordan.
Cempaka cemberut. "Sekali ini aja, yayaya?" Mohon Cempaka.
Jordan menggeleng mantap. "Gak boleh."
Cempaka menghempaskan tangan Jordan yang sedari tadi ia pegang, guna membujuk cowok itu dan sama sekali tidak mempan.
Cempaka berdiri di atas trotoar, lalu melipat tangannya di depan dada. Jangan lupakan pipinya yang menggembung itu, dan membuang muka ke arah lain.
"Yaudah sana! Lo pulang sendiri aja. Gue bisa pulang sendiri." Merajuk Cempaka.
Jordan menurunkan standar motornya dan turun dari motornya, Jordan menarik tangan Cempaka dengan paksa. "Pulang!" Paksanya.
Cempaka juga menarik tangannya menolak ajakan Jordan. Terjadilah tarik menarik diantara keduanya. "Lepas! Gue mau liat orang latihan tenis meja!"
"Gak!" Tolak Jordan. "Lo harus pulang!"
Cempaka menggeleng cepat. "No no no!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLISTERS (END)
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM BACA!) --My accent and feelings are ngelag Dua gadis yang dipaksa untuk menerima apapun rasa sakit, hanya kata sabar yang membuat mereka bisa terus bertahan. Start -> 27 April 2022 End -> 14 Juni 2022