7 - 100%

75 15 0
                                    

YOK BISA YOK VOTE DULU

HAPPY READING

••••🕊••••

UNTUK KAMU  :


Aku memilih buku diary bewarna hijau ini bukan semata karena tidak ada warna lain, aku memilihnya karena aku tau kalau kamu sangat suka dengan warna hijau, aku tau dari orang yang menyukaimu dalam diam, dia mencari tau semua tentangmu, lewat mendsos, teman-temannya, dll. Aku mencintaimu, seperti dia. Tapi dia lebih mencintaimu. Buat itu menjadi kebahagiaanmu, aku selalu akan menemanimu.

Cempaka menutup diary yang membuatnya kecewa. Buku diary yang membuatnya harus melupakan seseorang itu, dan membuatnya harus membenci seseorang dibalik buku dary ini. Seakan-akan ia dipermainkan disetiap kata dalam buku dary ini.

"Gue harus buang ini jauh-jauh." Cempaka keluar dari kamarnya, dengan tergesa-gesa. Tapi ia malah menabrak seseorang. Tanpa peduli Cempaka kembali berlari keluar dari kawasan kos.

Cempaka langsung membuang buku diary itu, di tong sampah milik kawasan kosnya. Setelahnya ia berlari kembali masuk ke kos. "Cape."

"WOY CEMPA! DARI MANA?" teriak Vidia dari rooftop kos yang digunakan untuk bersantai dan menjemur pakaian.

"HABIS RENANG! BEGO LO SETAN, HABIS LARI LAH." teriak Cempaka.

Cempaka memasuki kos. Ia melihat banyak anak-anak kos yang keluar dari kamarnya. Sepertinya mereka ingin pergi. Cempaka mengangkat bahu acuh, ia menaiki tangga dengan tergesa-gesa. Tepat sekali, ia malah melihat Rani yang berlari-lari ke arah toilet.

"RAN, NGAPAIN LO?" teriak Cempaka.

"GANTI, BOCOR NIH."

"OWH! JAAN LUPA LANGSUNG BUANG!"

"IYA, BAWEL BAT LO!"

DOR

Cempaka geleng-geleng, entah apa salah pintu toilet itu. Selalu saja dibanting keras, Cempaka teringat saat kejadian pintu kamar Vidia rusak. Lucu sekali.

"Napa lo? Ketawa sendiri, dah gila?"

"Heh! Ngejutin aja lo Vid." Cempaka mengelus dadanya sabar.

Vidia memutar bola mata malas. "Dah sore gini, lo tadi ngapain keluar?"

"Em anu, itu... em...."

"Apaan?"

"Itu...."

"CEMPAKA, VIDIA BELIIN GUE PEMBALUT!"

"IYA!"

°°°°°°°

Vidia duduk di balkon kos, ia melirik pemandangan malam. Sangat indah, sudah lama Vidia tak melihat pemandangan ini. Ia menyesap jus mangga campur susu yang ia buat tadi dengan air panas.

"Kalau gue mau, gue bisa kembali sama Kenro atau Ziano. Tapi gue belum move on dari Cristian." monolognya.

"Kalau gue balikan sama Cristian?"

BLISTERS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang