35 - KRONOLOGI

67 4 0
                                    

HI!

JANGAN LUPA SEMANGAT DAN SENYUMAN DI PAGI INI!💖

VOTE, KOMEN, AND SHARE💓
TERIMAKASIH👄

SELAMAT MEMBACA...
ENJOYYY

🕊🕊🕊

Cempaka melempar semua kertas yang sudah ia coret-coret. Besok adalah hari terakhir ujian semester satu. Hari dan bulan berlalu dengan cepat, hubumgan Rani dan Cempaka semakin merenggang, sementara hubungan Cempaka dan Jordan masih sama, masih dekat tapi tidak jadian. Alias prenjon.

Cempaka melihat rumus-rumus yang sudah terpampang disatu kertas. Cempaka melempar penanya, kepalanya sudah penuh dengan rumus-rumus. Kini Cempaka membutuhkan asupan suara Jordan. Setiap malam sebelum ujian, pasti Cempaka dan Jordan telponan. Makin dekat makin tidak jelas pula hubungan mereka.

Cempaka menarik ponselnya, lalu menekan apk sejuta umat itu. Lalu memencet kontak Jordan yang sudah Cempaka sematkan, jadi ada di barisan paling atas. Sehingga Cempaka tidak perlu susah-susah untuk scroll kebawah.

Cempaka menekan tombol panggilan, dan langsung menempelkan ponselnya ke telinganya, beberapa detik menunggu akhirnya panggilan itu dijawab oleh Jordan.

"Jor--"

"Tugas gue woy! Nih."

Cempaka menebak jika Jordan kini tengah ada di kelas, dan tengah mengumpulkan tugas. Terdengar jelas lemparan buku. Sepertinya Jordan melempar bukunya.

"ANJING YA LO! SANTAI KEK, JAAN LEMPAR-LEMPAR!" Teriak seseorang di sebrang sana, ini bukan Jordan. Karena ini ialah suara wanita.

"Cot, pacar gue lebih penting dari pada sakitnya lo." Cibir Jordan dari sebrang sana.

Cempaka memegang perutnya seperti ada kupu-kupu yang terbang. Diklaim pacar namun belum ditembak oleh Jordan rasanya Cempaka ingin terbang ke bulan saja.

"Hallo?"

Cempaka terkesiap. "Ha-hallo."

"Udah makan?"

Cempaka tersenyum manis, kebiasaan Jordan setiap menelpon ataupun ditelpon, tidak lupa menanyakan hal-hal sederhana. Demi kesehatan Cempaka, biasa calon dokter.

"Belum, tadi cuma minum susu." Jawab Cempaka.

Diam

Cempaka melihat layar ponselnya, Jordan membisukan panggilannya. Cempaka menghela nafas gusar, pasti ada hal yang penting di sebrang sana yang tengah Jordan urus.

"Udah gue pesenin makanan, makan ya?"

Cempaka membulatkan matanya, ia melihat kotak nasi goreng yang ada di atas meja belajarnya. Tadi baru saja ia memesan makanan. "Tap--"

Tut

Cempaka berdecak kesal, ia menyimpan ponselnya di atas meja belajarnya dengan kasar.

🕊🕊🕊

Tut

"Apa?" Tanya Jordan pada seseorang yang tiba-tiba saja duduk di sampingnya.

BLISTERS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang