8

2.6K 410 8
                                        

Note:
Jepang
Indonesia


Kita sebenarnya ingin membicarakan tentang kejadian tadi namun dia tak punya kesempatan.

Mulai dari setelah melihat hal 'itu', bel masuk berbunyi.

Istirahat pertama (Name) disuruh ke ruang guru karena dia Wakil kelas.

Istirahat ke dua (Name) menghilang (kantin karena ada diskon), Kita juga dipanggil oleh teman kelasnya karena mau membicarakan club.

Hingga waktu kosong datang, pulang sekolah. Jam 18.45, (Name) berjalan menuju gym. Saat di lorong antara sekolah dengan gym, (Name) dihadang oleh Kita.

"Kita San?" (Name)

"Mau ngapain?" Kita

"Ya mau club lah! Make nanya." (Name)

"Kamu dikeluarkan." Kita

"Hah- Alasannya apa?" (Name)

"Kau lihat ke 2 anak ini? Kamu membully mereka dan mengancam agar tak merebut posisi sebagai manager kan? Apa kamu tak di ajari oleh orang tua sebagai anak lembut? Apa reaksi orang tua mu kalau tau anaknya membully sampai luka parah seperti ini?" Ucap Kita yang dibalas tawa oleh (Name).

"Hahahaha! Entah kenapa hari ini kau sangat lucu, Kita San. Reaksi orang tua ya? Hmm.. bangga mungkin?" (Name).

"Orang tua mana yang bangga kepada anak yang membully temannya-" Mira.

"Kau teman ku? Sejak kapan? Oh tentang orang tua mana? Ya orang tua ku." (Name).

"Kau anak broken home ya, (Name)?" Sarkas Aya yang di balas tepuk tangan meriah dari (Name).

"Congrat's! Tebakan mu benar!" Ucap (Name) yang kembali bertepuk tangan sambil memutar mutarkan badan.

"...." Speechless, semua bungkam, bahkan Kita tak bisa berkata apa apa lagi.

"Kalau begitu, sampai jumpa! Tatah!" (Name) berlari sambil melambai lambaikan tangan.

Kita yang melihat punggung (Name) semakin jauh, tiba tiba ia berlari mengejarnya, belum sampai setengah jarak Kita kembali sadar.

'Kenapa aku mengejarnya?' Kita berlari kembali ke arah gym. Betapa dikejutkan nya dia saat mendengar 2 perempuan tadi.

"Hahaha, ternyata Kita mudah sekali ditipu dengan Make Up ini." Mira.

"(Name) juga katanya broken home kan? Gimana kalau kita lapor bk? Biar dia dihajar oleh orang tuanya?" Aya.

"Jadi kalian memfitnah (Name)?" Kita mengeluarkan aura gelap.

"K-Kita san?!"

"Jadi, apa benar kalian memfitnah (Name)?" Ulang Kita.

"(Name) juga benar pernah menendang ku ke tempat sampah!" Mira.

"A- aku pernah dipelintir tanganku!" Aya.

"Tapi, kalian tak menerima luka separah make up mu itu, kan?" Kita.

"Ma-maaf kan kami Kita San!" Ke dua perempuan itu menunduk lalu pergi kabur.

"Besok, aku harus minta maaf kepada (Name)." monolog Kita.

Kita berjalan ke gym. Dia melihat sekeliling mencari Miya Twins.

"Aran, dimana Atsumu dan Osamu? Apa mereka telat lagi?" Aran menggeleng tanda tak tahu.

"Mereka izin tak berangkat" Ucap pelatih yang tiba tiba datang.

"Ada apa memangnya?" Kita.

"Mereka bilang 'Pelatih!KamiIzinTakMengikutiLatihan!' lalu saat ku tanya alasannya mereka bilang, 'KamiHarusMengejarKakakKamiDiaBerlariSambilMenangis!'" Ucap pelatih sambil mengikuti gaya bicara Atsumu yang cepat.

'Dia, menangis?...' Pikir Kita.

"Oh iya, tentang manager baru, dimana Shinsuke?" Tanya Pelatih.

"Ada sedikit masalah, Coach." Kita.

"Baiklah, selesaikan dengan cepat ya?" Pelatih.

"Ha'i." Kita.

"Ah, ngomong ngomong, latih tandingnya juga di undur seminggu." Pelatih

"Ha'i, Coach." Ucap seluruh tim voli.

.

.

.

"Aku melakukan kesalahan besar, nenek, apa aku akan dimaafkan?" Kita.

"Nee San! Jangan menyupir sambil menangis!" Atsumu & Osamu.

"Sialan! Gue jadi inget kejadian itu!" (Name).

Tbc-

Temporary Mother   || Miya TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang