Note : kalian sudah hafal kan?
Sesampainya di rumah, Atsumu dan Osamu langsung meluncur ke kamar untuk melakukan 'unboxing' barang yang dibeli.
Sedangkan (Name) pergi keruang tv untuk bermain game. Tapi sebelum itu pergi mandi terlebih dahulu.
.
.
.
"Gila gilaaa gue kira fans dari Jepang dikit anying! Ternyata banyak ugaa..."
Sambil mengeringkan rambut, (Name) meng scroll hp nya. (Name) tersenyum kecil kala melihat foto foto di galerynya.
"Lucunya adik adik ku, walau kadang bikin darah tinggi."
"Ah.. mesti tau akun gue gara gara si kembar." (Name) mem folow akun Suna.Setelah merasa bosan, (Name) pergi untuk bermain game.
"Ganti server jepang ae apa ya?"
(Name) bermain 6 macth.
"Pegel.... Hah! Jam 10! Eh besok kan gue libur- eh harus antar si kembar!"
(Name) merapikan game game nya lalu pergi tidur.
.
.
.
"Atsumu! Cepat!."
"Tungguuu!"
Brak!
"Jangan dibanting pintunya, Kusoo!"
"G-gomen, Nee Chan!"
Sesampainya di sekolah Atsumu dan Osamu bersalim dan mencium tangan (Name). Ini diajarkan oleh kau sendiri.
"Atsumu, Osamu! Hadep sini?" (Name)
"Ada ap- CESSS." Atsumu
"HAHA, Gantengnya adik ku." (Name)
"Baru sadar kah, (Name) Nee?" Osamu
"Terserah mu." (Name)
.
.
.
Seharusnya (Name) menjemput mereka jam 19.30 tapi (Name) harus pergi lebih awal karena telah berjanji untuk melihat latih tanding adiknya.
Krieet
Pintu gym terbuka. Orang yang tadinya sedang berbincang langsung mengalihkan perhatian ke (Name).
"Managermu, Kita Kun?"
"Sayangnya bukan, Kuroo San."
(Name) merasa menjadi pusat perhatian membungkuk lalu ijin untuk melihat kepada pelatih.
(Name) berlari kecil kearah Atsumu dan Osamu.
"Semangat." Ucap mu sambil mengelus surai kedua adik mu.
"Siap!"
"Araa, kau kakaknya mereka ya? Cantik sekali, maukah kau jadi pacarku?"
(Name) memandang jijik Kuroo.
"Hii kaya jamet pinggir jalan."
"Jahatnya~"
(Name) menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Kuroo.
"Kaget? Salam, Kuroo Tetsuro, aku lahir di Bandung."
"Iya, kaget. Salam juga, Miya (Name), dari (asal kotamu)."
Miya kembar yang melihat interaksi (Name) dan Kuroo hanya menyimak, tak mengerti bahasanya.
Tapi ada juga yang memandang cemburu.
Selang beberapa saat pertandingan dimulai. (Name) hanya bermain handphone tak punya keinginan meneriaki adik sepupu nya.
"Nee Chan! Lihat servis keren ku!"
Agar tak ngambek, (Name) terpaksa keluar dari game dan melihat servis Atsumu.
Buagh
"Wow." Ucapmu dengan nada datar, tapi di dalam hatimu terkagum kagum.
Pertandingan pertama dimenangkan oleh Inarizaki. (Name) turun dan pergi kearah Miya kembar.
"Tadi itu... Hebat." Ucapmu sambil tersenyum lembut.
"Pat pat rambutku, Nee Chan!"
"Iie, banyak keringatnya."
Setelah kau mengatakan itu, bagai ada petir imajiner yang menyambar di belakang Atsumu dan Osamu, mereka pundung.
Pukul 19.56 kau, Miya kembar, dan Suna berjalan menuju parkiran.
Didalam mobil para beban bebanmu bertengkar memperebutkan tempat duduk, bahkan Suna sudah berani untuk berebut.
Akhirnya Atsumu, Osamu, dan Suna ditempatkan di kursi ke 2. Bertiga.
Sesampainya di rumah Miya, Suna turun lalu pergi melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
"Capek nya!"
"Aku mau mand-"
Puk
Kau meletakkan kedua tangan mu di atas kepala Atsumu dan Osamu. Mempat pat nya dengan lembut. Yang di pat pat ngebug dan setelah sadar muka mereka bersemu merah.
.
.
.
.
"Kalo kalem mah enak dipandang." (Name)
"Suka kaya gini! Aku mau setiap hari!" Atsumu
" Nyaman." Osamu
Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Mother || Miya Twins
Fanfiction"Jadi...aku disini hanya untuk mengurus mereka atau bisa dibilang menjadi babu gitu?" (Name) "Ya, itu bahasa kasarnya, ku mohon (Name)" "Si anjir..." (Name) Apakah seorang Miya (Name) sanggup mengurus si Miya Kembar? Ikuti kisah kami!