Note:
Jepang
Indonesia"Ah, gomen, aku tak melihatmu." ucap orang itu.
'Gede gede gini gak keliatan? P maksud!?' batin (Name).
"Aku juga minta maaf tak memperhatikan jalan, ano bolehkan kau beri tau dimana kelas 3-7?"
"Ah itu kelas ku bagaimana kalau kita ke sana bersama?"
"Terimakasih."
"Kau murid baru?"
"Iya, Miya (Name)." (Name) menjulurkan tangannya lalu di balas oleh orang itu.
"Kita Shinsuke, omong-omong marga mu mirip dengan Miya Kembar, apa kau ada hubungannya?"
"Si kembar lagi, memangnya dia se terkenal apa sampai sampai harus bertanya tentang kesamaan marga..."
"Ah, maaf kalau itu menganggu mu, dan tentang si kembar mereka memang sangat terkenal di sekolah ini."
"Dih jamet kaya gitu kok bisa terkenal, sangat pula katanya." Kita sedikit terkejut dengan balasan (Name).
"Entahlah-- sudah sampai."
"Mana bangku yang kosong Kita - San?"
"Barisan ke 2 dari depan dan barisan ke 4 dari kiri."
"Ok."
Jam menunjukan pukul 08:00. Semakin bertambah waktu, semakin pula bertambah orang orang yang mengerumuni (Name). (Name) nya tak terlalu terganggu, karena di anaknya friendly banget.
"Kau dari luar negeri, (Name) San?" Siswa A.
Yap, (Name) meminta agar semua temannya memanggil dengan nama depannya saja.
"Iya, keren kan?" (Name)
"Banget! Negeri mana?" Siswi A
"Indonesia, bukan India ya..." (Name)
"Ah yang ada-" Siswi B
'pls jangan Bali...' batin (Name)
"-Candi Borobudur nya kan?"
"Iya iya, benar!" (Name) memamerkan senyuman lebarnya karena bukan 'Bali' yang teman nya sebutkan.
"Senyuman mu mampu membuat dunia ku bergetar, (Name) San." Sa C
"Jangan jangan gue belok?" Si B
"Senyum mu menyilaukan (Name) San..." Sa A
"Kalian berlebihan sekali." Ucap (Name) Sweetdrop.
Tak lama bel masuk terdengar. Guru yang datang langsung menyuruh (Name) memperkenalkan dirinya di depan kelas.
(Name) pintar di segala bidang mapel, kecuali sejarah, orang (Name) selama ini sekolah di Indonesia.
Bel istirahat berbunyi, semua murid berlari ke luar kelas. Ada yang masih berada di kelas karena membawa bekal. (Name) berada di tim menetap di kelas, karena (Name) ingin bersantai santai.
"Ano, (Name) san, kau mau mengikuti club apa?" Ketua kelas
"Harus kah?" (Name)
"Iya, ini mempengaruhi nilai raport." ketua kelas
"Beri aku waktu ya? Tak sampai seminggu kok." (name)
"Secepatnya ya (Name) San" ketua kelas
"Club apa ya?" Mata (Name) tak sengaja melirik ke arah Kita yang sedang membaca buku di tempat duduknya.
(Name) menghampiri Kita berniat bertanya tentang club yang ada di sekolah Inarizaki.
"Kita San, boleh aku bertanya?" Sang empu langsung menghentikan aktivitas nya dan mengangguk.
"Kau.. mengikuti club apa?"
"Eh?"
"Aku hanya bertanya, tapi kalau club mu menarik aku berminat daftar."
"Voli."
"..."
"..."
"Ah iya, kau bilang si kembar terkenal kan? Kalau begitu kau tau mereka berada di club apa?"
"Voli juga."
"Anjir lah.."
"??"
"Kalau club lain apa saja?"
"Melukis, memasak, drama, menulis, menjahit, iptek, bla bla bla bla..."
"Semuanya terdengar membosankan."
"Kalau begitu ikuti suara hatimu Miya san."
"Suara hati ku berkata 'tak usah ikut club', dan panggil aku (Name) saja."
".... Apa bakatmu (Name) San?"
"Apa ya? Emm.... balap maybe.."
"Kau... Pembalap?"
"Heee, enggak, bercanda..."
Kita berpikir sejenak, tak lama ia yakin atas keputusan nya.
"Kau tertarik menjadi manajer tim voli putra?"
"... Tawaran yang menarik, aku juga jadi bisa lebih mudah mengawasi si kembar."
"Kalau begitu isi formulir pendaftaran nya."
"Mana?"
Kita keluar kelas menuju lokernya lalu kembali lagi ke kelas, memberikan kertas formulir ke (Name).
"Thanks."
Istirahat kedua (Name) berjalan ke arah Kita lalu memberikan kertas formulir nya. Kita sedikit tercengang kala membaca formulir milik calon manager nya.
Volley Ball Putra
Nama : Miya (Name)
Kelas : 3-7
Gender : P
Alasan mendaftar : Mengawasi beban keluarga Miya
Posisi yang diinginkan : Manager
"Apa yang di maksud 'p', (Name) Chan?"
"Perempuan"
"Kenapa di singkat?"
"Apa tak boleh?"
"Boleh saja..."
"Sebenarnya aku ingin tanya tentang alasanya, tapi aku sungkan..." Kita shinsuke.
" liat alasannya ya? Soalnya aku gak tau harus ngisi apa, hehe." (Name).
Tbc-
Untuk kedepannya Miya Twins belum saya fokuskan, jadi jangan bingung kalau gak sesuai judul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Mother || Miya Twins
Fiksi Penggemar"Jadi...aku disini hanya untuk mengurus mereka atau bisa dibilang menjadi babu gitu?" (Name) "Ya, itu bahasa kasarnya, ku mohon (Name)" "Si anjir..." (Name) Apakah seorang Miya (Name) sanggup mengurus si Miya Kembar? Ikuti kisah kami!