"Jadi...aku disini hanya untuk mengurus mereka atau bisa dibilang menjadi babu gitu?" (Name)
"Ya, itu bahasa kasarnya, ku mohon (Name)"
"Si anjir..." (Name)
Apakah seorang Miya (Name) sanggup mengurus si Miya Kembar? Ikuti kisah kami!
(Name) mengelap wajahnya menggunakan tisu yang disediakan.
"Omong omong, kenapa Nee San menangis?" Tanya Osamu.
"Masalah." (Name).
"Masalah apa?" Atsumu.
"Masalah yang membuatku menangis." Atsumu & Osamu '😡'
"IYA APA!" Osamu & Atsumu.
"Udah lupa." elak (Name).
"Boh-"
"Udah sampe."
(Name) langsung masuk rumah, mandi, lalu turun ke bawah untuk masak.
Osamu yang peka karena (Name) tak mau membahasnya, langsung memperingati Atsumu.
Pukul 08.20 pm, (Name) ingin tidur tapi ia baru ingat bahwa obatnya habis.
"Goblok, kok bisa lupa." (Name) langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya.
Disisi lain, Kita berjalan pulang tapi ia mampir ke apotek terlebih dahulu untuk melengkapi p3k club voli.
"Tolong, obat merah, plester, dan pereda nyeri otot." Pinta Kita kepada penjual.
Saat ingin mengambil barang nya, Kita melihat (Name) yang baru datang.
"Tolong, obat tambah darah, obat tidur, obat penghilang sakit kepala, dan obat merah." (Name).
"Baiklah." Penjual.
'Untuk apa semua obat itu?' Pikir Kita.
(Name) melirik ke arah Kita sebentar.
Setelah membayar, Kita pergi keluar. (Name) juga keluar selang beberapa menit.
"(Name) San." panggil Kita.
"Iya?" (Name).
"A-aku minta maaf karena memfitnah mu." Kita.
"Ah.. tak apa." (Name) melambai lambaikan tangannya.
"Dan tentang orang-" Kita.
"Tidak apa." potong (Name).
"Ah, maaf, sepertinya itu pertanyaan yang sensitif... Dan tentang obat yang kamu bel-" Kita.
"Untuk ku." Setelah mengucapkan itu, (Name) pergi.
"Hah..." Kita.
Setelah turun dari bis, Kita pergi berjalan melewati jalan setapak pinggir sawah. Matanya melebar kala melihat mobil (Name) dan oh! Neneknya sedang terduduk didepannya!
"Nenek!" Kita langsung berlari kearah Nenek dan (Name).
"Ah, Shin Chan..."
"Nenek, kenapa?"
"Tadi, nenek hampir tertabrak mobil dan gadis ini-" kalimat Nenek Kita terpotong oleh Kita.
"(Name)! kalau kau ingin berkendara sambil emosi tolong lebih baik berhenti dan menetralkan, untung hanya hampir, bagaimana kalau nenekku betulan tertabrak? Apa kau mau ganti rugi?! Apa kau-"
"Stop! Kita San, bisa kah kau tak menuduhku sehari saja! Kau baru saja minta maaf tadi!" Sebelum (Name) pergi, (Name) menunduk ke arah 2 orang bermarga Kita.
"Menuduh?" Ucap Kita sambil melihat mobil (Name) yang semakin menjauh.
"Shin Chan, gadis itu bukan yang hampir menabrak nenek, tapi mobil berwarna hitam sebelumnya, dia melarikan diri, gadis itu ingin menolong nenek." jelas Nenek.
"Nenek, apa aku akan dimaafkan lagi?"
"Lagi? Apa Shin Chan pernah menuduh gadis tadi?" shinsuke menjelaskan semuanya kepada neneknya.
"Begitu, kalau Shin Chan meminta maaf secara ikhlas, pasti dimaafkan."
"Ha'i"
Kedua manusia bermarga Kita pulang kerumahnya.
Mari kita lihat (Name).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.