PRIA MANIS DI CAFE

45 7 1
                                    

''Kasih gue alasan kenapa gue harus nurutin permintaan lo!'' ucap gadis didepan Arfa saat ini.

''Karna lo mau temen lo balik.''

gadis itu menyunggingkan senyuman miring pada Arfa. ''Nggak usah ngarep deh lo. Beraninya keroyokan, dasar pengecut!''

Arfa mengepalkan tangannya menahan amarah. Kata itu mampu membuat Arfa naik darah, seketika ia ingin melanggar moral dan menghantam wajah gadis dihadapannya.

''Lo_" Arfa siap melayangkan tinjunya.

Tangan Arfa ditahan oleh Refan yang ada dibelakangnya. ''Fa, dia cewek. kalau lo ngehajar dia, bukan cuma reputasi lo bakal hancur, tapi nama baik keluarga Lo bakal tercoreng. Inget, dia juga bukannya cewek biasa Fa.''

''Iya Fa, Refan bener. Mending kita lepasin aja mereka berdua, dari pada nanti makin runyam di sosmed." tambah Dyo

Arfa mendengus kesal. "kali ini lo bebas. Tapi nanti, kalau lo berani nunjukin wajah lo didepan gue lagi,  gue nggak bakalan ngelepasin lo. Terlepas lo si 'The Queen' atau bukan!"

Semua orang tau bagaimana menyeramkannya peringatan dari Arfa itu. Namun, gadis yang diancam malah tetap menatap mata Arfa dengan berani. (bukan berani, lebih tepatnya sok berani 😅)

"Whatever!" ucap gadis itu menantang menatap mata Arfa.

"Oke, kita liat aja nanti. gue atau lo yang bakal nyerah!'' ucapnya lalu pergi diikuti yang lainnya.

Aira menghembuskan nafas lega. Rasanya beberapa menit yang lalu ia hampir saja kehabisan nafas karena ancaman Arfa.

Sebenarnya mendengar ancaman dari Arfa saja sudah membuatnya bergidik ngeri. Siapa tau apa yang akan dilakukan pria psikopat gila itu.

Psikopat gila? Entah kapan Aira mulai memikirkan nama julukan itu, tapi sepertinya nama itu cocok untuknya.

''Lo hebat Ra!'' ucap Samuel.

Oh iya, Aira hampir saja lupa pada Samuel. Ia menengok cepat pada Samuel yang masih berusaha berdiri dengan tegap.

''Bodoh! Lo ngapain sih!?'' tanya Aira segera membantu Samuel untuk berdiri.

Setelah berhasil membawa Samuel ke UKS, Aira segera mengobati lukanya.

''Kenapa bisa sampai gini sih Sam? mereka kenapa mukulin lo?'' tanya Aira masih prihatin dengan luka diwajah manis sahabatnya itu.

''Nggak papa, cuma salah faham aja kok! Mereka ngira gue mata-mata dari Two Seccond yang bakalan cari tau tentang persiapan mereka untuk Olimpiade itu." jelas Samuel sambil menyeringai.

''Nggak lucu tau nggak! Gue nggak suka ah lo berurusan sama mereka. Pokoknya gue nggak mau tau, ini yang terakhir ya Sam!?'' peringat Aira menunjuk wajah Sam

''Iya buk, iyaa...'' Samuel menyeringai.

*****

''SAM BODOH!!!'' teriak Aira mengingat apa yang telah terjadi tadi siang disekolah.

Gadis itu kini meremas kuat wajah boneka beruang besar yang menghadap dirinya.

''Bodoh, lo ngapain sih Aira?!! Pakek belaga berani segala lagi nantangin Arfa, kalau lo dibully satu sekolah gimana? Lo tau sendiri kan fans-nya The Perfect Boys banyak banget!'' gerutunya mulai frustasi. Lalu menelungkupkan wajahnya ke bantal.

"Kak?" seorang anak laki-laki memasuki kamar Aira dengan segelas susu ditangannya.

Aira tetap pada posisinya dan tak menjawab.

ZATARFA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang