Hari ke dua di kota Bogor. Aira saat ini tengah sarapan bersama Arfa dan yang lainnya.
"Hari ini, kita berangkat awal ya!" ucap Pak Ardi ditengah-tengah makannya dan langsung mendapat anggukan dari semua orang.
Beberapa detik setelahnya, tiba-tiba ponsel milik Aira berbunyi karena ada sebuah panggilan masuk dari kontak bernama 'EVIE'. Dengan segera Aira beranjak dari tempatnya untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?" Tanya Aira sesaat setelah menggeser tombol hijau di layar.
"AIRA!!" teriak Evellyn dari seberang panggilan.
Seketika Aira langsung menjauhkan posel itu dari telingnya yang mendadak berdengung akibat suara Evellyn yang begitu keras.
"Iiihh!! Bisa nggak sih, lo nggak usah teriak-teriak! Kuping gue benging tau nggak gara-gara teriakan lo!!" Protes Aira.
"Hehehe... Ya maaf, namanya juga gue excited." jawab Evellyn disertai seringaian.
"Ya tapi nggak gitu juga kali!" Aira sedikit bersungut. 'untung sayang, kalau nggak udah gue buang lo ke Saturnus.'
"Oh iya Ra, lo tau nggak sih gimana damage nya lo, waktu jalan bareng The Perfect Boys! Ih, sumpah, gue iri banget tau nggak?" ucap Evellyn heboh sendiri.
"Hmm.. Ya terus?" balas Aira acuh.
"Ih, lo gimana sih! Nggak peka banget jadi cewek." keluh Evellyn. "Terus, hubungan lo sama Arfa gimana? udah sampek tahap apa?"
"Apaan orang gue sama Arfa gini-gini aja, dia tuh suka rese' ke gue, tau nggak!"
"Tapi udah mulai perhatian?"
"Yaa... lumayan lah dari pada yang dulu. Sekarang dia udah nggak cuek-cuek amat ke gue."
"Hmm..." Evellyn mengangguk-angguk. "Terus-terus, udah ada tanda-tanda mau nembak lo nggak?"
"Enggak. Nggak tau lah, dia tuh nggak peka banget jadi cowok."
"Ya kode-in lah, Ra! Nggak papa, sekali-kali kita jadi cewek harus punya inisiatif."
"Eh, bentar-bentar deh." Aira tiba-tiba sadar akan sesuatu. "LOH INI KITA KENAPA JADI NGOMONGIN ITU?!!"
"IIIHH!!! EVIEEE....!!!!! LO BENER-BENER KURANG AJAR BANGET SIH!! BISA-BISANYA GUE NGGAK SADAR NGOMONGIN GINIAN SAMA LO!!"
Dengan susah payah Evellyn berusaha mengendalikan tawanya.
"IHH!! NGGAK LUCU TAU NGGAK!!"
Setelah beberapa saat, akhirnya gadis itu bisa menghentikan tawanya. Yaa.. walau kini ia merasa sedikit keram dibagian perutnya.
"Ya, lagian lo sih! Sok-sokan nggak mau sama The Perfect Boys, mending lo ngaku deh sekarang. Lo suka kan sama Arfa?!"
"IH! NAJONG! AMIT-AMIT GUE SUKA SAMA DIA! DENGER YA, MESKIPUN MAKHLUK DI DUNIA INI CUMA TINGGAL DIA SAMA SAPI, GUE LEBIH MILIH PACARAN AJA SAMA SAPI! SAMPEK KIAMAT PUN GUE NGGAK MAU SAMA TUH COWOK RESE'! BYE!!"
Dengan nafas yang menderu, Aira memutuskan panggilan itu. Sungguh saat ini ia sangat kesal pada Evellyn.
"Ih! Nyebelin banget sih jadi orang!" gerutu Aira masih bersungut
."Siapa cowok yang lebih buruk dari pada sapi?"
DEG!!
Aira seketika mematung saat mendengar pertanyaan itu. Lalu, sesaat kemudian ia dengan cepat membalikkan badannya untuk melihat siapa pemilik suara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZATARFA (On Going)
Novela Juvenil"perihal masa putih abu-abu yang tak akan pernah terlupakan" ••••• Zunaira Linka Alivia. "Gue? Suka sama salah satu dari mereka? No way!!" ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• Zatarfa Cadfael Adijaya. "Gue bakal dapetin apapun yang gue mau, termasu...