Sepulang sekolah Arfa, Revan, dan Bara berkumpul bersama di base camp untuk menunggu Dyo. Saat ini suasana sekolah sudah sepi, hanya tersisa beberapa anak yang sedang mengikuti eskul paskibra di lapangan.
"Hi guys!" sapa Dyo saat baru memasuki base camp bersama dengan seseorang dibelakangnya."Lo dari man_" ucapan Arfa terhenti saat melihat seseorang yang berjalan dibelakang Dyo. "Louis?!"
"Loh, Louis ngapain disini?" tanya Revan.
"Nggak tau, tadi Louis lagi belajar dirumah. Terus tiba-tiba Kak Dyo dateng dan ngajak Louis kesini." jawabnya polos.
Sontak lirikan tajam milik Arfa mendarat pada Dyo.
"Wuzzhh... Tenang dulu dong, dengerin gue dulu. Gue punya rencana."
Tanpa berkata apa-apa lagi, Arfa segera menarik tangan Louis dan menyuruhnya duduk di samping Arfa.
"Jadi gini-" Dyo mulai menjelaskan. "gue dapet informasi tentang rumah dan profil lengkap Aira. Dia ternyata anak dari seorang direktur di perusahaan PT. Arwana Industric. Perusahaan ini bisa dibilang bukan jenis perusahaan kecil, karena dalam setahun terakhir perusahaan ini sedang berkembang pesat dan mulai menjamah pasar luar negeri. Ibunya seorang wanita karir, beliau fashion designer dari rumah produksi busana Faira Collection. Nah, kalau nggak salah produk dari butik ini nih yang dua tahun lalu dipakek sama keluarga lo, Bar. Pas Gala Dinner di Bali."
Bara nampak memicing sambil mengingat ingat. "Ooh... Setelan tuxedo abu-abu dan jas hitam seharga 37,99 USD itu kan?"
"Yup! Baju itu dari sana." Balas Dyo sambil menjentikkan jari.
"Wah.. Hebat juga nyokapnya Aira bisa bikin baju kayak gitu." ucap Bara masih tak menyangka.
"Nah, lanjut! Kalau tentang Aira, lo semua udah tau kan kalau dia The Queen dan pestasinya gimana?" Arfa, Bara, dan Revan kompak mengangguk. "jadi gue lanjut ke adeknya aja. Di hari yang sama ketika Aira pindah ke sini, adeknya Aira juga pindah kesekolah baru. Dimana? Di se_"
"Sekolahnya Louis?" tanya Arfa memotong ucapan Dyo.
"That's right!" jawab Dyo mengangguk membenarkan pertanyaan dari Arfa.
"Jadi?" Tanya Bara.
"Jadi kita bisa jadiin Louis sebagai alasan kita kesana, kan dia kenal sama adeknya." jawab Dyo.
"Jadi maksud lo, kalian bakal jadiin adek gue sebagai pancingan? Gitu?" pertanyaan Arfa tampak menginterupsi.
"Mampus! Makanya ati-ati kalau ngomong. Udah tau si Arfa sensitif kayak cewek, masih aja lo cari gara-gara." gumam Bara sambil meneguk salivanya kasar.
"Y-ya nggak gitu Fa, maksud gue kan kita bisa minta tolong sama Louis buat cairin suasana. Lagian kan, Louis pasti bosen kalau terus-terusan belajar mulu di kamarnya. Mending main ke rumah temen. Ya kan Lu?" Dyo menatap Louis, memohon pertolongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZATARFA (On Going)
Ficção Adolescente"perihal masa putih abu-abu yang tak akan pernah terlupakan" ••••• Zunaira Linka Alivia. "Gue? Suka sama salah satu dari mereka? No way!!" ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• Zatarfa Cadfael Adijaya. "Gue bakal dapetin apapun yang gue mau, termasu...