AKHIR DARI OLIMPIADE BABAK 2

26 5 21
                                    

Pagi ini Arfa dan Revan dikejutkan dengan Bara dan Dyo yang tiba-tiba melompat ke atas kasur dan berteriak saat mereka tengah tertidur.

"WAKE UP! WAKE UP! WAKE UP!!"

"Guys! What are you doing?!" tanya Arfa yang terbangun akibat ulah kedua sahabatnya.

Bara dan Dyo menyeringai.

"Bangun kali, ini udah siang!" ucap Bara.

Revan tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Ini masih jam delapan, olimpiade nya kan mulai jam sebelas?!" ucap Arfa frustasi.

"Ya nggak papa kali, lagian siapa suruh Lo berdua tidur larut banget!" balas Dyo.

"Mau ke mana sih?" tanya Revan berbisik pada Bara.

"Udah ikut aja!" jawab Bara juga berbisik.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Arfa mau menuruti keinginan Bara dan Dyo.

Dua puluh menit berlalu, Arfa dan Revan kini sudah tampil rapi hendak pergi bersama dengan kedua temannya yang lain.

"Ini cuma berempat? Aira mana? Nggak ikut?" tanya Revan celingukan mencari seseorang.

"Aira capek katanya. Dia mau istirahat aja." jawab Dyo.

"Oohhh..." Revan mengangguk. "Yaudah, yuk!"

"Yuk!" ketiga temannya yang lain mengangguk membalas Revan.

Mereka pun pergi mengelilingi kota Bali menggunakan mobil yang entah darimana Bara dapatkan.

Setelah puas berkeliling, sekitar jam setengah sepuluh mereka kembali lagi ke hotel.

Tepat pukul sebelas, olimpiade kembali di mulai. Semua peserta dihimbau untuk segera masuk ke dalam arena olahraga yang telah mereka pilih masing-masing.

Arfa, Revan, Bara, Dyo, dan Aira mulai memasuki arena masing-masing.

Dalam permainan kali ini, peserta dipersilahkan untuk menunjukkan kemampuan mereka masing-masing. Lalu setelahnya baru mereka di berikan lawan dari sesama peserta agar juri dapat menilai peserta tersebut baik dengan maupun tanpa adanya lawan. Dan dari situlah skor nilai di ambil.

Kali ini Arfa mendapatkan sesi pertama dalam arena Basket, namun Revan sesi kedua. Bara mendapat sesi kedua di arena futsal. Sedangkan Aira dan Dyo mendapat sesi ke empat di arena beladiri.

Sesi pertama berlalu dengan singkat. Arfa peraih nilai tertinggi di arena Basket sesi itu. Sorak-sorai para penonton jadi tambah riuh karena kehebatan Arfa saat itu.

Aira melirik sekilas ke arah pria yang duduk disampingnya. Sejak awal hati gadis itu diselimuti oleh rasa gelisah karena kejadian tadi malam. Matanya terus berkeliling mencari sosok perempuan yang tadi malam menjumpainya, namun hingga sesi kedua selesai pun ia tak kunjung menemukannya.

"Ra, ayo siap-siap! Sesi ketiga bentar lagi selesai. Giliran kita habis ini!" ucap Dyo membangunkan Aira dari lamunannya.

"Huh? Oh, iya." jawab Aira sebisa mungkin menutupi bahwa ia sedang melamun tadi.

Sesi keempat dimulai, diurutan pertama ada Dyo yang melawan seorang pemuda asal kota Medan. Dari segi postur tubuh Dyo memang kalah besar, namun kekuatan dari pukulan Dyo nyatanya jauh lebih kuat daripada lawannya.

Akhirnya setelah pertarungan sengit itu terjadi beberapa waktu, Dyo menang dengan skor nilai tujuh poin lebih unggul dan karena ia juga berhasil menjatuhkan pemuda yang menjadi lawannya.

Saat tiba giliran Aira, bukan hanya Pak Ardi yang menemaninya melainkan keempat anggota The Perfect Boys juga ikut mendampingi di pinggir.

Gadis itu terkejut bukan main saat mengetahui lawannya adalah anggota Winner Team dari SMU Two Seccond.

ZATARFA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang