"Wiih!! Pagi-pagi udah rapi aja, mau kemana Kak?" tanya Zhafran sesaat setelah melihat Aira menuruni tangga.
Pasalnya Kakak perempuannya itu memiliki kebiasaan bangun siang saat dihari libur. Lantas Farah, Arjuna, dan Evellyn yang duduk di sofa bersama Zhafran pun ikut menengok dan melihat Aira.
"Cantik banget anak Mama, emang mau kemana sih?" tanya Farah sedikit menggoda.
Aira pun, mau tidak mau harus meladeni keluarganya yang pasti akan sangat menjengkelkan kalau tidak dijawab dan dijelaskan tujuannya dihari Minggu ini.
"Mau belajar bareng Mah, bentar lagi kan udah mulai lagi Olimpiade babak ketiganya." jawabnya sambil berjalan mendekati mereka.
"Emm..." Farah tersenyum mengangguk membalas Aira. "Maaf ya, kali ini Mama sama Papa nggak bisa nemenin kamu." tambahnya sembari mengusap kepala putrinya.
"Iya, nggak papa kok." balas Aira tersenyum. "Lagian kan masih ada Evie sama Sam. Olimpiade nya juga di Bali. Jadi nggak perlu bingung kalau mau kemana-mana."
Farah dan Arjuna memandang wajah putrinya lekat. Lalu memeluknya secara bersamaan.
Tak lama setelah itu terdengar seseorang mengetuk pintu.
"Biar aku aja yang buka!" Zhafran berinisiatif, bocah laki-laki itu melompat dari kursinya dan berlari menuju pintu utama rumahnya.
Dan beberapa saat setelahnya, terdengar teriakan Zhafran yang memanggil Aira.
"KAKAAAK!! ADA TEMENNYA NYARIIN!!"
Dengan segera semua orang yang ada di sana menghampiri Zhafran.
Terlihat seorang pemuda bertubuh tinggi mengenakan kaos, celana, dan jaket serba hitam. Serta
kacamata berwarna kuning yang tersemat diwajahnya."Selamat pagi Om, Tante!" sapanya ramah, tampak sangat manis sekali.
"Pagi." balas Farah dan Arjuna bersamaan.
"Mah, Pah. Aira berangkat ya." pamit Aira.
Setelah mendapat anggukan kepala dari keduanya gadis cantik itu segera meninggalkan pekarangan rumahnya.
Dan seperti yang telah Aira katakan, walau dijemput oleh Dyo namun ia pergi dengan membawa mobilnya sendiri.
Saat mereka mulai memasuki gerbang rumah Arfa, Aira langsung dibuat terpesona oleh kemegahan serta keindahan rumah itu.
"Buset, ini rumah apa istana? Gede banget!" gumam Aira. "Pantesan songong kalo rumahnya aja Segede ini mah." tambahnya saat mengingat kembali kelakuan Arfa selama ini.
Hingga saat mereka mereka memarkirkan mobilnya, sebuah mobil datang dengan kecepatan tinggi juga parkir di sebelah mobil Aira.
"Morning guys!" sapa pria yang keluar dari mobil tersebut dan ternyata adalah Bara.
Aira menggeleng tak habis pikir dengan kelakuan makhluk yang satu itu. Ia sudah menduga pasti Bara yang ada dibalik mobil itu, karena dilihat dari kelakuannya. Siapa lagi yang akan menjahili dirinya pagi-pagi kalau bukan partner timnya yang satu ini.
"Revan mana? Udah Dateng?" tanya Bara menatap Dyo.
"Nggak tau." jawab Dyo mengedikkan bahunya.
Bara pun mengangguk seadanya.
Lalu ketiganya mulai berjalan bersama memasuki rumah Arfa. Satu persatu mereka mulai melewati ruangan demi ruangan dan menuju kamar Arfa.
Namun langkah ketiganya terhenti saat berpapasan dengan Revan, Chellsea, serta Arfa yang berjalan menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZATARFA (On Going)
Teen Fiction"perihal masa putih abu-abu yang tak akan pernah terlupakan" ••••• Zunaira Linka Alivia. "Gue? Suka sama salah satu dari mereka? No way!!" ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• Zatarfa Cadfael Adijaya. "Gue bakal dapetin apapun yang gue mau, termasu...