Bagian 2.4

1K 51 0
                                    

"Ga datang dari mana Lo..?" Tanya teman teman Arga yang ada Di markas mereka saat melihat Arga yang baru saja masuk.

"Nganterin cewek gue."

"Wihh punya cewek Lo sekarang." Difan dengan tidak percaya.

"Yoi bro. Lo gak liat aja cewenya bos. Cantik, mulus, kinclong tanpa noda."

"sunlight..? Sabun cuci piring itu bego."

"Wahahahaha. Tapi gue serius cuk. Cewe nya bos memang bidadari yang nyasar ke bumi." Ucap Fatih dengan bersungguh sungguh.

"Jadi penasaran gue mukanya itu cewek gimana sampai bos kita tertarik." Geri tersenyum licik saat melihat kearah Arga yang duduk diam.

"Itu cewe biasa aja menurut gue." Ucap Veron cuek.

"Alah Lo bilang begitu karena Lo habis di gampar sama dia waktu diclub kan, Hahahaha." Fatih kembali menanggapi.

"Diam Lo Pete." Veron melemparkan kulit kacang tanah ke arah muka Fatih yang dengan cepat ditangkis oleh Fatih.

"Eiss gak kena." Ledek Fatih yang kembali tertawa.

"Ada apa ini? Gue ketinggalan kabar apa ni?" Tanya Jeno yang baru saja dari toilet.

"Itu si bos baru pulang habis nganterin ceweknya. Jadi diledekin sama anak-anak." Geri menjawab ucapan Jeno.

"Wihh bos kapan ini kita dapat traktirannya. Kan lumayan makan gratis iya gak."

"Yoiii." Seru teman-teman mereka menanggapi.

"Serah Lo pada."

"Oke nanti gue yang nentuin tempatnya." Jawab Fatih dengan cepat.

"Gak ada gak ada. Kalau Lo yang nentuin tempatnya. Yang ada kita bukan makan, Tih. Tapi malah baca doa. Terakhir kali Lo yang nentuin tempatnya kita malah makan sate didepan kuburan. Udah sepi lagi tu tempat. Gue aja deh yang nentuin tempat, setuju gak Lo semua...?" Geri bertanya pada temannya yang lain dengan merangkul Fatih yang menatapnya tidak terima.

"Setuju gue."

"Gue ngikut aja."

"Serah Lo aja."

"Hemm."

"Wee Lo pada gak bisa gitu." Ucap Fatih tidak terima.

"Ayolah Fatih sayang." Fatih yang mendengar Geri memanggilnya dengan sayang dengan cepat mendorong Geri menjauh.

"Geli gue, belok Lo ya."

Semuanya tertawa melihat kelakukan Geri dan Fatih kecuali Veron dan Arga. Yang hanya diam memerhatikan teman-teman mereka yang bercanda.

"Ar...Ga." ucap Dino dengan kesakitan memanggil nama Arga dengan masuk kedalam markas mereka.

Semuanya dengan cepat menoleh kearah Dino yang sudah dipenuhi dengan luka lembap dimuka yang mulai membiru dan darah yang mulai mengalir deras di bagian luka sayatan di perutnya.

"Dion." Geri dengan cepat memapah Dion dengan wajah yang sudah panik.

"Ayo bawa dia kerumah sakit." Ucap
Fatih yang sudah membatu Geri memapah Dion.

"Gu..e ga..k pa..pah. ada yang harus gue. Sampai ke..Lo Ga." ucap Dion dengan menahan rasa sakit.

"Obati dulu luka Lo baru ngomong sama gue." Ucap Arga pada Dion.

"Fatih, Geri bawa Dion pakai mobil Jeno yang lain nyusul pakai Motor." Perintah Arga yang dikuti oleh mereka.

Dengan cepat Fatih dan Geri membawa Dion keluar dari markas dan masuk kedalam mobil Jeno. Fatih menjalankan mobil Jeno Dengan kecepatan 100km/jam Menuju rumah sakit. Dibelakang mobil teman-teman mereka mengikuti.

Fatih dengan cepat menuju UGD dan turun memanggil petugas rumah sakit Agar Dion ditangani. Sedangkan yang lain membatu mendaftarkan nama Dion dan menyelesaikan administrasi.

Saat Dion ditangani oleh perawat UGD yang ditemani oleh Geri dan Fatih yang lainnya sibuk mencarikan makan dan menunggu di luar UGD.

Fatih keluar ruangan UGD memberitahukan mereka apabila Dion sudah dipindahkan keruangan VVIP dan mereka semua pun pergi ke ruangan dimana Dion berada.

"Terimakasih buat semuanya." Ucap Dion saat teman-temannya masuk kedalam ruangan tempatnya berada.

"Lo mau makan apa. Buah, sate, nasi goreng, lalapan. Gue beliin semuanya ni." Jeno bertanya pada Dion dengan tangan yang penuh dengan makanan yang dia bawa.

"Nanti aja gue makan, Je. Gue harus ngomong Sama Arga dulu." Dion tersenyum tipis.

"Buat gue aja." Ucap Geri dan Fatih bersamaan dan merampas makanan ditangan Jeno.

"Gila Lo berdua." Geri dan Fatih hanya menyengir memperlihatkan gigi putih mereka.

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Arga yang sudah mendekat keranjang Dion.

"Lo jaga baik-baik cewek Lo. Sebelum Geng motor scorpio ngapa-ngapain cewek Lo. Karena mereka udah tau sekarang Lo lagi Punya cewek."

"Lo tau dari mana itu info, Lo juga tau dari mana Bos udah punya pacar..?" Difan bertanya pada Dion.

"Sama orang yang udah buat gue kaya Gini saat gue mau pergi ke markas tadi." Dion melihat kearah satu persatu temannya yang serius menunggu kelanjutan ucapannya.

" Anak-anak Geng Scorpio."

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Hadriana{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang