"kak udah Napa senyam senyum kaya orang gila tau gak kak kaya gitu," ucap Riana yang sudah turun dari dalam mobil Arga dan Arga masih terus memperlihatkan senyumannya, bukannya terpesona Riana malah Merasa ngeri melihat Arga yang terus memperlihatkan senyumannya pada Riana.
"Gak papa sayang ini sebagai tanda kalau aku bahagia bangett malam ini. Mungkin malam ini aku gak bisa tidur semakin bahagianya," ucap Arga dengan bersandar pada mobil sportnya.
"Lebay banget sih kakak. Image kakak yang sok cool, dingin terus irit bicara itu lagi pergi kemana Sekarang," ejek Riana dengan melipat kedua tangannya didepan dada dan menaik turunkan alisnya.
Arga melangkah mendekat kearah Riana yang berada didepannya dan saat Arga sudah berada didepan Riana Arga menyamakan tingginya dengan Riana.
"Cuman didepan kamu aku kaya gini kalau didepan orang lain ngapain aku ngeliatin sikap dan sifat aku yang sebenarnya. Hemm," ucap Arga yang bicara tepat didepan wajah Riana.
"Kak bisa mundur dikit gak, gue gak bisa nafas jadinya," ucap Riana dengan jujur karena saat Arga berbicara tepat didepannya dia sudah menahan nafas dan membuat pipinya merona.
Arga pun berdiri dengan tegap dan setelah itu tersenyum dan menarik Riana kedalam pelukannya. "Kamu kenapa manis bangett sih sayang," ucap Arga dengan memeluk Riana dengan erat.
"Ka...kak gue gak bisa nafas," ucap Riana didalam pelukan Arga.
"Kamu mau buat Anak saya mati ha!!" Ucap Ayah Riana yang sudah berdiri didekat Riana dan Arga dengan tangan yang terlipat dan tatapan yang tajam sedangkan bundanya Riana menggelengkan kepala melihat kelakuan suaminya yang seperti tidak pernah kasmaran saja.
Arga melepaskan pelukannya dari Riana dan setelah itu melihat kearah Ayah Riana dengan senyuman yang manis. "Maaf om soalnya anak om terlalu manis."
"Hemm," dehem Ayah Riana dengan memperhatikan Arga dari atas sampai kebawah.
"Sudah Yah, namanya juga orang pacaran ya pasti kaya gitu lagian Calon mantu Mamah gak ngapa-ngapain Riana juga," ucap Bunda Riana yang membela Arga.
"Sebaiknya kamu pulang sekarang!" ucap Ayah Arga dengan tegas.
"Ayah! Jangan gitu dong sama calon mantunya bunda,"
"Kak sebaiknya kakak pulang soalnya ayah udah mulai kumat lagi," ucap Riana pada Arga dengan suara pelan.
Arga pun menganggukkan kepalanya dan tiba-tiba saya menarik kepala Riana mendekat dan menciumnya dengan penuh kasih sayang didepan Kedua orang tua Riana yang membuat Riana terkejut. Bahkan Ayah Riana pun sudah melotot kearah Arga.
Arga pun berpamitan pada Kedua orang tua Riana dengan masih memperlihatkan senyumannya.
"Om, tante saya pulang dulu."
"Iya hati-hati dijalan."
"Hemm."
"Ria, aku pulang dulu besok aku jemput."
Setelah itu Arga pergi meninggalkan rumah Riana dengan Riana yang merasakan dirinya ditatap dengan tajam oleh ayahnya.
"Dia pacar kamu?" Tanya Ayah Riana dengan masih melipat kedua tangannya dan menatap Riana tajam.
"Iya yah."
"Bagus, pertahankan dia."
"Ha? Ayah gak nyuruh Riana buat menjauh dari kak Arga?" Tanya Riana pada ayahnya.
"Buat Apa? Calon mantu ayah modelan kaya gitu masa ayah lepas."
"Ayah? Riana gak salah dengarkan?" tanya Riana lagi memastikan.
"Yang langgen sama calon mantu bunda ya. Bunda sama Ayah mau masuk dulu," ucap Bunda Riana menimpali ucapan Ayah Riana dan menggandeng Ayah Riana untuk masuk kedalam rumah meninggalkan Riana yang masih terkejut dengan respon Orang tuanya.
"Kak Arga pakai pelet apa sama orang tua gue Ya Tuhan kok bisa diterima dengan cepat begitu," ucap Riana dengan melihat kearah langit malam.
#####
Gimana Epilog nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadriana{END}
Fiksi Remaja"Saat kamu di minta untuk memilih antara terus mencintai seseorang yang kamu tidak tau apakah akan membalas cinta mu atau memilih seseorang yang mencintai mu dan memperjuangkan mu" Dipublikasikan (22 Mei 2022) Renk #4 in teenfiksi 03/0...