"Saat kamu di minta untuk memilih antara terus mencintai seseorang yang kamu tidak tau apakah akan membalas cinta mu atau memilih seseorang yang mencintai mu dan memperjuangkan mu"
Dipublikasikan (22 Mei 2022)
Renk
#4 in teenfiksi 03/0...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"RI... AYO PULANG. LO UDAH MULAI MABUK.." teriak Zeena pada Riana yang terus saja menari, meliukkan badannya mengikuti lagu DJ yang diputar.
Fable club jakarta adalah tempat dimana Riana dan Zeena berada sekarang. Setelah tadi sore tiba dirumah Zeena. Riana langsung memeluk Zeena yang sudah menunggunya didepan rumah dengan wajah khawatir dan Zeena langsung membawa Riana masuk kerumahnya dan menuju kamarnya lalu Riana menceritakan semua yang terjadi padanya dan Bima disekolah saat pulang sekolah.
Selesai bercerita Riana tertidur dikamar Zeena dan saat bangun Riana tiba-tiba saja mengajak Zeena untuk ke club yang entah setan dari mana yang membuat Zeena mengiyakan ajakan Riana sehingga membuat dirinya kesusahan sendiri mengurusi Riana yang mulai mabuk, dikarenakan Riana yang baru pertama kali ke club berbeda dengan dirinya yang sudah tidak terhitung lagi.
"LO AJA DULUAN ZEE GUE MASIH MAU DISINI.." balas Riana tak kalah berteriak.
"Ri.. gue tau Lo lagi sakit hati tapi sekarang kita pulang ya lo udah mulai mabuk dan gue juga. Nanti kalau lo mabuk, gue juga mabuk yang nyetir mobil siapa?" Zeena berbisik ditelinga Riana.
Namun tidak dihiraukan oleh Riana. Riana terus meliukkan badannya dan sudah beberapa tangan laki-laki yang hinggap di pinggangnya yang selalu saja ditepis oleh Zeena.
Drtt drtt drtt drtt
Ponsel Zeena bergetar yang membuatnya melangkah menjauh dari Riana untuk mengangkat Telpon.
Riana yang sudah kelelahan menari melangkah menuju pantry untuk memesan minuman.
"Mas Vodka satu ya."
Riana yang awalnya hanya berniat untuk meneguk sekali menjadi keterus meminum Vodka hingga botol Vodka Kosong dan membuatnya menunduk karena kepalanya mulai pusing dan penglihatannya yang mulai tidak jelas.
"Hay manis, sendirian aja mau ditemani?" Ucap seseorang yang tiba-tiba saja berbisik di telinganya dan Memeluknya dari belakang.
Dengan kesadaran yang tersisa Riana menjauhkan tangan orang yang memeluknya dan mendorong laki-laki yang memeluknya yang membuat laki-laki itu terjatuh dan kesal karena tiba-tiba menjadi pusat perhatian teman-temanya dari kejauhan.
Laki-laki itu pun berdiri dan lalu menarik lengan Riana untuk berdiri. Lalu kembali memeluk Riana dan ingin menciumnya.
Plak
Riana kembali mendorong laki-laki itu lalu menamparnya yang membuat laki-laki itu semakin marah kepada Riana dan kembali ingin menarik lengan Riana dengan kasar.
Namun ditahan oleh seseorang yang menatapnya dengan datar dan tajam. "Gue gak ada nyuruh Lo kasar sama cewek. Lo kembali ketempat duduk Lo sekarang dan tenangkan diri Lo."
Laki-laki itupun menuruti ucapan orang yang baru saya berbicara padanya dam meninggalkan Riana dan laki-laki yang bicara barusan pun melangkah untuk menyusul temannya namun tangannya tiba-tiba ditahan sehingga membuatnya membalikan badan.
Cup
"Sepertinya itu anak beneran udah mabuk. Awas aja besok dia nyalahin gue atas perbuatannya sendiri." ucap Zeena dari kejauhan setelah menemukan keberadaan Riana dan melihat apa yang dia lakukan.
"Sialan."
"Lo jadi milik gue sekarang." Bisik laki-laki yang baru saja Riana cium dan Riana hanya memperlihatkan wajah polosnya.
"Itu tidak mungkin dan tak akan pernah terjadi." Ucap Riana dengan suara yang pelan dengan mata yang menatap wajah laki-laki didepannya. dan tak lama dirinya pun pingsan di pelukan laki-laki yang dia cium.