Bagian 3.5

920 53 5
                                    

"baik anak-anak pembelajaran hari ini ibu akhiri kalian boleh istirahat sekarang."

"Baik Miss."

Miss Siska keluar dari dalam kelas mereka dan para murid yang berada pun juga dengan cepat membereskan peralatan belajar mereka dan melangkah keluar dari kelas untuk pergi ke kantin sekolah.

"Aaaaa..itukan kak Arga. Aduh ganteng banget. gak kuat hayati bang."

"Ya Allah apa lagi kak Juno. Buat meleleh."

"Aaaaa. Pegangin gue. gue mau pingsan liat kak Arga."

"Kak Fatih bawa gue kepelaminan kak."

"Kak Veron. Aku pada mu."

"Kak Arga. Ya tuhan.. Aaaa."

Zeena yang mendengar teriakan para teman temannya yang mengagumi Arga dan gengnya hanya menatap malas kearah para teman teman sekelasnya tersebut yang berada didepan pintu kelas. Zeena masih berada didalam kelas menunggu Riana kembali dari toilet.

Tetapi entah kenapa dia mulai merasa khawatir dengan Riana yang sudah lama tidak kembali dari toilet. Zeena berdiri dan mulai melangkah keluar untuk pergi ketoilet mencari Riana.

"Itu anak ngapain sih sebenarnya ditoilet? Bertapa biar bisa dapatin kak Bima apa ya. Gila udah hampir sejam aja ditoilet gak bosan apa dia liat stoberi sama nanas di toilet." Gerutu Zeena dengan kesal.

"Zeena." Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dari arah belakang yang membuat Zeena menghentikan langkahnya dan memutar badannya 180 derajat dan melihat kearah orang yang memanggilnya dengan bingung.

"Kakak manggil gue..?" Tanya Riana yang merasa tidak yakin bahwa dirinya dipanggil oleh Bima yang berada didepannya sekarang.

"Iya gue manggil Lo. Tumben Lo sendirian Riana mana?" Tanya Bima pada Zeena.

Zeena memutar bola matanya kesal. 'kalau nyari Riana kenapa gak langsung to the poin aja sih.' Zeena berkata didalam hatinya.

"Ini gue lagi mau nyari Riana kakak. Soalnya dia gak ada balik balik dari toilet." Jawab Zeena dengan melihat kearah Bima dengan bingung. "Tapi kak, tumben Lo nyari Riana. Ada urusan apa Lo nyari dia?" Tanya Zeena balik.

"Gue mau ngasih tau dia kalau orang tuanya mendadak pergi kesolo hari ini soalnya ada kerabatnya dia yang meninggal, terus orang tuanya dia juga udah nelpon dia mau ngasih tau tapi nomor ponsel nya dia gak aktif, Lo juga gak aktif tadi kata mamah gue. Jadi ya orang tuanya dia nitip pesan sama orang tuanya gue buat menyampaikan ke dia." Jawab Bima.

"Oh gitu ya kak. Nanti kalau gue ketemu sama Riana gue sampain. Makasih infonya." Zeena tersenyum tipis pada Bima dan Zeena pun kembali Membalikan badannya untuk menuju kearah toilet. Namun kembali dihentikan oleh dua orang yang memanggilnya dan membuatnya jengkel.

"Zeena tunggu."

"Woy cewek pendek tunggu sebentar."

"Apa lagi..!!"

"Mana Cewek gue.?"

"Gue ikut Lo nyari Riana?"

Ucap Bima dan Arga bersamaan yang membuat Bima dan Arga saling melihat satu sama lain dengan tajam.

"Ya udah ikut gue sekarang. Gak usah mau berantem Lo berdua. Malas gue jadi saksi atas perkelahian Lo berdua yang gak penting. Lo juga kak Bima udah tau punya cewek tapi masih sok peduli sama Riana, aneh Lo."

Mereka bertiga pun pergi menuju kearah toilet. Sedangkan Riana yang masih Ditoilet Sedang memeluk tubuhnya yang mulai menggigil karena kedinginan akibat AC yang berada ditoilet perempuan menyala dengan suhu yang rendah bahkan wajah Riana sudah memucat dikarenakan dirinya yang kedinginan dengan badan yang basah.

Sedangkan Mita dan teman-teman se gengnya sudah pergi dari tadi setelah menyiram Riana dengan air lewat atas bilik toilet.

"Tolong....." Ucap Riana dengan Suara yang lemah dan bibir yang pucat karena kedinginan.

"Ria.. Lo ada didalam." Zeena melangkah memasuki Toilet perempuan dan meninggalkan Bima dan Arga diluar.

Riana yang mendengar Suara Zeena pun kembali bersuara dengan lemah. "Zeena tolong gue."

Zeena terus melangkah sampai berada dibalik toilet paling ujung dan saat dia mencoba membukanya bilik toilet itu terkunci. Namun saat dia mendengar suara Riana yang lemah seketika Zeena yang awalnya tenang menjadi panik.

Zeena berlari keluar toilet untuk memanggil Bima dan Arga. Untuk membantunya membuka bilik toilet yang terkunci.

"Kak Tolongin Riana kakak. Dia kekunci didalam. Cepat kakak tolongin." Bima dan Arga dengan cepat masuk kedalam toilet perempuan yang sepi mereka pun juga tidak tau kenapa toilet itu sepi.

"Dimana?"

"Paling ujung."

"Riana..?" Panggil Arga pada Riana yang berada didalam bilik toilet yang terkunci.

"Kak Arga, tolongin gue."

"Lo mundur sekarang Ri. Gue sama Kecebong hanyut mau dobrak ini pintu." Bima yang merasa dirinya di ecekpun menatap Arga kesal.

"1, 2, 3." Arga dan Bima pun dengan cepat mendobrak bilik toilet dan saat bilik toilet sudah bisa terbuka Arga dengan cepat memeluk Riana yang kedinginan.

"Siapa yang ngelakuin ini sama Lo?"

"Kak Mita..." Ucap Riana sebelum pingsan didalam pelukan Arga.

*****

Next

Hadriana{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang