Bagian 1.5

903 54 1
                                    

Tin tin tin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tin tin tin

Arga terus saja menyalakan klakson mobilnya para tetangga keluar dari rumah mereka dan menatap mobil Arga kebingungan. Sedangkan Riana yang mendengar klakson mobil Arga menutup telinganya dengan kesal.

"Itu orang gak tau apa ini masih pagi. Udah bikin rusuh aja didepan rumah orang." Riana turun dari lantai dua dengan wajah yang sudah kesal dan mengomel.

"Kalau gitu cepat keluar, terus berangkat sana sama calon mantu bunda."

Riana menatap Bundanya yang sedang duduk di sofa sedang membaca majalah keluaran terbaru dengan kesal, sedangkan melatih yang sadar dengan Riana yang menatapnya kesal, mengajukan Riana dan bersikap tidak peduli.

Riana kembali melangkah melewati bundanya dengan menghentakkan kakinya dengan penuh kekesalan dan melatih hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah lakuku anak satu-satunya itu.

"Dasar anak jaman sekarang."

Saat Riana sudah berada diluar rumah dan berada didepan mobil Arga. Riana mengetuk jendela mobil Arga dengan cukup keras yang membuat Arga tersenyum dengan geli dari dalam mobil. Arga menurunkan kaca mobilnya dan menatap Riana dengan wajah polosnya.

"Kakak apa-apaan sih pagi-pagi udah bikin rusuh satu komplek rumah gue aja. Gak liat tu tetangga gue udah pada keluar semua gara-gara kakak.!" Marah Riana.

"Terus..?"

"Ya kakak kan bisa turun dari mobil terus mengetuk pintu rumah gue, terus ngucapin salam dengan Ramah tamah dan baik-baik."

"Bunda Lo yang nyuruh."

"Ha..? Maksudnya kakak apa..? Bunda gue yang nyuruh kakak nyalain klakson mobil berkali-kali gitu..? Gak mungkin?" Riana tidak percaya dengan ucapan Arga barusan.

"Ya udah kalau gak percaya, gue juga gak peduli." Balas Arga cuek.

Yang kembali membuat Riana kembali kesal. "Kakak tu Ya. Su-" belum selesai Riana berbicara tiba-tiba saja motor sport Bima berada didepannya dengan Bima yang memakai helm di kepalanya sebagai alat pelindung diri dan tidak memperdulikan Arga yang menatanya datar dari dalam mobil mewahnya.

"Ri.. mau berangkat bareng gue ke sekolah atau mau berangkat bareng Arga..?" Tanya Bima tanpa melepas helmnya.

Riana yang masih terkejut dengan kehadiran Bima yang tiba-tiba saja sudah berada didepan mobil Arga membuatnya terdiam seribu bahasa seketika.

'kak Bima kenapa sih waktu itu nyuruh gue menjauh, tapi dia yang malah kaya ngasih harapan ke gue. Tapi siapa tau kakak Bima udah mulai suka sama gue kan sekarang. mending gue sekarang ikut kak Bima biar lebih dekat lagi.' ucap Riana didalam hati dan tersenyum tipis.

"Gue ikut sama kak Bi-." Arga langsung menutup Mulut Riana dan menatap Bima dengan tajam. Riana juga menatap kearah Arga dengan tajam dan kembali kesal dan berusaha melepaskan tangan Arga dari mulutnya.

"Lo ngapain nawarin cewek gue. Mending Lo pergi jemput cewek Lo. Jangan sok ke cakepan Lo jadi cowok dan satu lagi jangan berani-beraninya Lo deketin cewek gue lagi." Arga langsung membawa Riana kedalam mobil dan mendorong Riana masuk.

"Kak gue mau berangkat barang sama kak Bima." Arga memasangkan sabuk pengaman Riana dengan cepat yang membuat menahan nafas beberapa saat.

Ceklek

Setelah selesai memasang sabuk pengaman Arga kembali membuat Riana menahan nafas atas apa yang dilakukan Arga padanya.

Cup

"Kalau Lo masih mau berangkat sama itu Bima Sakti. Silahkan. Tapi Lo juga harus tau. gue bisa ngelakuin tindakan yang lebih dari pada ini." Arga tersenyum dengan Licik.

"Dasar Manusia Gila."

*****

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bagaimana kabar kalian?

Ly boleh minta tolong buat support cerita baru ly ini dengan kalian kasih komentar dan juga like cerita ini.🙏

Oh iya jangan lupa juga follow Ig ly ya
Ig : @tarisaly_

Terus kalau kalian mau baca cerita ly yang lain kalian bisa baca di Novelah, Finovel, KBM App dan Karyakarsa dengan nama pengguna Yang sama


Hadriana{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang