Bagian 1.6

888 54 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riana berlahan lahan membuka kedua matanya dan menoleh kearah kanan karena merasakan tangannya digenggam oleh seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riana berlahan lahan membuka kedua matanya dan menoleh kearah kanan karena merasakan tangannya digenggam oleh seseorang.

"Zeena haus." Ucap Riana dengan pelan dan membuat Zeena melihat kearah wajah Riana yang dipasang oksigen.

"Ria. Lo udah bangun."

"Hmm."

Zeena mengambilkan Riana air minum diatas meja dekat ranjang rawat inap Riana dan setelah itu membantu Riana memposisikan Riana untuk minum.

"Riana, kenapa sih Lo akhir akhir ini langganan banget masuk tempat kesehatan. Kemaren UKS sekarang rumah sakit, besok apa lagi? Kamar mayat." Gerutu Zeena.

"Kak Arga sama Kak Bima dimana?" Tanya Riana dengan suara lemahnya setelah selesai minum dan Riana tidak memperdulikan keluhan Zeena padanya.

Zeena memutar matanya kesal karena Riana yang tidak menghiraukan dirinya. "Kalau kak Bima tadi pergi buat balik lagi ke sekolah buat jemput kak Vira, terus kalau kak Arga gue gak tau itu manusia kemana habis ngantar Lo kerumah sakit dan bayarin adminitrasi rumah sakit Lo dia langsung aja pergi tanpa pamit sama sekali."

"Ehmm, makasih infonya." Riana tersenyum tipis pada Zeena.

"Zee. Ini ruang VIP atau bukan?" tanya Riana lagi saat melihat ke sekitar ruangan yang begitu luas dan hanya ada satu ranjang saya yang berada di ruangan itu yaitu ranjang yang sedang ditempati Riana sekarang.

"Menurut Lo Ria, kamar yang ada Sofanya ada toiletnya ada tempat tidur lainnya di samping itu bukan ruang VIP? Emang bukan sih tapi ini ruang VVIP dan yang memilihkan kamar ini Kak Arga dia juga yang bayarin jadi Lo tenang aja."

"Ini ruangan pasti mahal banget, bisa gak Lo minta sama perawatnya buat mindahin gue keruangan yang biasa aja Zeena."

"Mulai kambuh Lo ya. Dikasih fasilitasnya yang enak mewah malah mau yang biasa biasa aja. Udahlah nikmatin Aja Ri."

"Tapi Zee..."

"Udah gak ada tapi tapian lagi. Gue mau istirahat dulu, ngantuk gue nungguin Lo lama banget bangunnya. Bangun bangun malah bikin gue naik darah aja." Zeena melangkah ingin menuju tempat tidur yang ada di samping ruangan Riana namun dia berhenti melangkah saat mendengar Riana kembali berbicara.

Hadriana{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang