• f o u r t y o n e •

502 60 24
                                    

✧:.*♡Sweet Niece♡*:.✧
Happy Reading!

Chapter empat puluh satu : Selalu Berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter empat puluh satu : Selalu Berdua

__________________

Tak ada yang lebih menenangkan dari tinggal jauh dari hiruk-pikuk kota dan pekerjaan yang seolah tak ada habis-habisnya. Atau bagi Sohyun sendiri, tidak mendengar suara mesin traktor ayahnya dalam sehari adalah sebuah kedamaian tersendiri. Atau mesin giling ibunya yang suaranya mirip sekumpulan lebah tapi dengan nada melengking.

Dan pondok tua itu adalah tempat favorit mereka mulai hari ini. Selain karena lingkungan yang masih belum dijamah banyak manusia modern, pondok itu juga yang menjadi tempat pertama mereka menyatu dalam artian sesungguhnya. Iya, bersetubuh dengan cinta. Disamping itu semua, mereka bisa selalu berdua tanpa harus diam-diam melakukan hal-hal yang mesra. Yang tidak seharusnya dilakukan antara paman dan keponakannya.

Pagi ini, tidak ada salju yang turun seperti kemarin malam. Angin hari ini berhembus pelan ditambah aroma laut yang membuat suasana semakin damai dan tentram. Setelah ikan bakar tadi menjadi santapan pagi mereka, Jungkook memutuskan untuk mengajak Sohyun pergi ke sungai di dekat pondok. Benar-benar, Jungkook lupa akan keadaan Sohyun yang sulit berjalan.

Sambil memakai mantel tebalnya, Jungkook memperhatikan Sohyun yang tengah merapikan rambutnya sebelum memakai kupluk rajut. "Yang kemarin ... masih sakit?" tanya Jungkook dan berjalan menghampiri Sohyun.

"Perih? Apa tidak panas rasanya saat kau berjalan?" tanyanya lagi, namun kini dengan ekspresi bersalah. Lagi pula, Jungkook baru ingat perilakunya kemarin saat ia merampungkan sarapannya tadi.

"Dari mana paman tahu? Kan aku tidak ada bilang," Sohyun memandang Jungkook dengan raut muka bingung. Sembari memakai mantel hangat pemberian sang ayah, Sohyun mengangguk mengiyakan. "Iya sakit. Paman tahu tidak, rasanya seperti ada tombak kayu yang menusukku." lanjut Sohyun.

Jungkook yang mendengarnya saja kaget, ia tidak pernah tahu bagaimana rasanya disetubuhi. Seorang pria hanya tahu bagaimana rasanya menyetubuhi. Jungkook juga tak menyangka kalau rasanya akan sesakit itu, karena ia hanya mengingat wajah keponakannya yang begitu menggoda dan terus meminta Jungkook mempercepat kegiatan mereka kemarin.

"Maaf, aku tidak tahu akan sesakit itu."

Melihat sang paman mempoutkan bibirnya dengan tatapan sedihnya membuat Sohyun tak tega dan segera memeluk tubuh jangkung pamannya. Tangan mungilnya melingkar di pinggang Jungkook dan menepuk-nepum pelan punggungnya. Perilaku manis itu bahkan membuat Jungkook gemas hingga membalas pelukan Sohyun dengan erat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang