• t h r e e •

775 120 16
                                    

:.*Sweet Niece*:.
Happy reading!

Chapter tiga : Interogasi.

•~•~•~•~•~•

Jungkook merasa sedang kembali ke masa kecil dimana ia sering dimarahi neneknya karena suka memeras puting susu sapi sembarangan.

Jungkook ingat betul bagaimana ekspresi sang nenek ketika ia ketahuan memeras puting susu sapi milik tetangga. Dari semua yang mengerikan tentang neneknya bila marah, Jungkook paling takut dengan tatapan sang nenek.

Sebenarnya nenek Jungkook itu baik, baik sekali. Hanya saja, Jungkook kecil tidak pernah absen nakalnya sampai membuat wanita berumur 65 saat itu ingin mati saja dari pada mengurus cucu bandel seperti Jungkook.

Dan semua itu kembali Jungkook rasakan ketika tatapan tajam Taehyung seakan menghunusnya hingga jadi debu.

Sepupunya itu kini tengah duduk di sisi ranjang di kamarnya dengan kaki kanan diletakkan diatas paha kaki satunya. Tangannya dilipat di depan dada, jemariny bergerak acak sudah seperti guru konseling di sekolah.

Sementara calon yang akan di interogasi, duduk dengan kepala menunduk di satu sofa di seberang kasur. Jungkook benar-benar menciut kalau kakak sepupunya sudah curiga begini.

Lagi pula siapa pemicunya? Tentu saja Jungkook. Sudah tahu memiliki keponakan polos nan inosen seperti Sohyun, masih saja berusaha mengambil kesempatan di tengah kesempitan.

Beruntung Taehyung tidak melihatnya, tapi tetap saja pri itu merasa curiga. Kenapa keponakannya bisa berada dalam satu kamar bersama sepupunya?

Karena Taehyung begitu-begitu juga taat sekali dengan batasan atau aturan. Pengecualian untuk berhenti merokok, rasanya bagi Taehyung kalau berhenti merokok itu—dunia mau hancur.

Beberapa menit yang lalu, saat Jungkook terciduk mendekatkan wajahnya pada Sohyun, Taehyung langsung menarik Sohyun.

Kasihan gadis lugu itu, sempat Taehyung berikan suara keras agar keluar dari kamar Jungkook. Ah, Taehyung jadi merasa bersalah ketika Sohyun menatapnya dengan tatapan berkaca-kaca.

"Jeon Jungkook," panggil Taehyung, suaranya memberat seiring jakunnya bergerak naik-turun.

Jungkook dibuat semakin menciut dan memaksakan dirinya untuk menatap Taehyung. "I-iya, hyung?" tanyanya ketakutan.

Taehyung mengalihkan tatapannya, menatap Jungkook yang menegang karena takut. "Apa yang kau lakukan barusan bersama Sohyun? Kau tidak melakukan hal yang macam-macam, kan? Jangan bilang kau sedang haus-hausnya sampai menjadikan Sohyun sebagai—"

"Tidak, hyung! Aku tidak mungkin melakukan hal itu!" Jungkook mencela. Ya tentu dia tidak akan berusaha mencium keponakannya kalau keponakannya tidak semanis Sohyun.

Tapi sayangnya, Sohyun itu malang sekali kalau tidak Jungkook cium. Bibir tebal milik Sohyun itu menggoda sekali di mata Jungkook, apalagi ketika ditatap sedekat tadi.

Jungkook jamin sudah ia lahap kalau sepupu sialannya tidak masuk tiba-tiba.

"Tapi kau serius, kan? Benar-benar tidak melakukan hal macam-macam?" tanya Taehyung, lantas dilanda ragu hingga kembali melanjutkan, "Hei, aku sudah mengenalmu dari kecil, Jungkook! Kau tidak akan mel—"

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang