• t h i r t y •

449 72 7
                                    

✧:.*♡Sweet Niece♡*:.✧

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Chapter tiga puluh : Redemancy

•~•~•~•~•~•

Seokjin :
[Taehyung, maaf ya. Aku dan Airin sudah berangkat lebih dulu. Kau, sih, lama sekali.]

Taehyung menghela napas panjang, merasa kesal. Ia sudah jauh-jauh datang ke rumah Seokjin supaya bisa ikut pergi ke Gwangju untuk membeli mesin pemotong rumput bersama kekasihnya, Lim Yoona. Tapi, baru saja mobil hitamnya terparkir apik di depan rumah sang kakak, ponselnya berdering dan rupanya Seokjin menelpon.

Disampingnya, Yoona memberi usapan penenang pada Taehyung yang kelihatan ingin sekali memukul sesuatu. Yoona sadar kalau hari ini kekasihnya itu tidak dapat jatah istirahat mengingat kekasihnya merupakan seorang ketua organisasi sosial di Korea Selatan.

Taehyung menyandarkan kepalanya pada kemudi, kepalanya berdenyut pening, disusul rasa mual pada perutnya. Namun usapan lembut Yoona pada punggungnya membuat Taehyung merasa lumayan tenang.

"Kau kelihatan pucat, Tae. Lebih baik istirahat, kebetulan rumah kak Seokjin ada di depan kita. Dia pasti tidak akan keberatan kalau kau beristirahat disana," Yoona berujar lembut.

Sesaat Taehyung hanya bergeming, kemudian mendongak dan memijat pelan pelipisnya. Membuang napas panjang dan membuka pintu mobilnya. "Ayo, kurasa kau benar. Aku butuh istirahat,"

Yoona tersenyum lebar, kemudian beranjak menyusul Taehyung. Berjalan menghampiri sang kekasih yang hampir sampai di teras depan rumah Seokjin.

"Rumahnya kelihatan gelap, apa tidak ada orang?" Yoona bertanya heran setelah menyapu seluruh sudut teras rumah Seokjin, kelihatan temaram padahal ini sudah malam dan langit nampak mendung.

Taehyung menoleh sekilas, "Um, biasanya Sohyun selalu diam dirumah. Tidak tahu kalau Jungkook," ujarnya, kemudian Taehyung mendekati pintu utama. Mengetuknya tiga kali, namun tidak ada respon dari dalam rumah. Begitu sunyi.

Yoona mengernyit bingung, "Mungkin tidak ada siapapun, atau mungkin kak Seokjin membawa anaknya dan sepupumu itu pergi bekerja."

Taehyung terkekeh gemas, beralih mendekati Yoona dan mencubit kedua pipi gadisnya. "Itu 'kan masih mungkin, biar ku ketuk lagi."

Satu hingga empat ketukan sudah Taehyung lakukan, tapi tetap tak ada respon dari dalam rumah. Taehyung sudah merasa sangat lelah sekarang, sebenarnya tidak ada kalau dia beristirahat di dalam mobil. Masalahnya, kekasihnya disini. Tidak tega kalau membiarkan tubuh ringkih Yoona duduk terlalu lama di dalam mobil.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang