• s e v e n t e e n •

623 92 65
                                    

Yang kemarin, terimakasih banyak<3!
________________

:.*Sweet Niece*:.
Happy Reading!

Chapter tujuh belas : Harapan.

•~•~•~•~•~•

Esok paginya, Jungkook sudah berkutat dengan dasi kerjanya. Semalam setelah pulang dari pantai, pikirannya sibuk mengarang kalimat-kalimat untuk ia ucapkan pasa Seokjin nantinya.

Alhasil, Jungkook bangun siang. Padahal sudah memasang alarm di ponselnya, tapi tidak di dengar, beruntung ia sempat mendengar Sohyun memanggil dari luar kamar dan Jungkook buru-buru mempersiapkan diri.

Jungkook tidak bermaksud menyalahkan Sohyun karena bangun kesiangan. Ini salahnya juga, terjaga sepanjang malam karena pikirannya masih mengingat bagaimana bibir kenyal Sohyun mengecup bibrnya lebih dulu seperti di pantai kemarin.

Mau bagaimana lagi, pikirannya sudah terkunci ke arah sana yang membuat Jungkook sulit untuk tidur.

Pagi ini, Jungkook sudah berusaha secepat mungkin untuk bersiap-siap. Tubuh kokohnya sudah berdiri di hadapan cermin sambil memasang dasi yang sejak tadi rasanya tidak jadi-jadi.

Sampai akhirnya satu erangan kesal keluar dari bibir Jungkook disusul dasi yang sengaja diacak oleh tangannya karena kesal. Jungkook sudah lupa cara memakai dasi.

"Sial, kalau begini jadinya aku bisa makin terlambat!" gumamnya setelah melirik jam dinding di dekat lemari, baru saja ingin menarik dasi dari kerah kemejanya tapi pintu kamarnya lebih dulu diketuk dari luar.

Jungkook melangkah mendekati pintu dengan perasaan kesal. Setelah pintu dibuka, aroma masakan langsung menyambut penghidu Jungkook, membuatnya seketika memejamkan mata.

"Selamat pagi, paman!"

Jungkook langsung membuka matanya saat suara manis Sohyun terdengar, ia ikut tersenyum ketika gadisnya sudah berdiri dengan satu piring pancake di tangannya.

Jungkook mendekatkan wajahnya, sempat melirik sekitar dan dikiranya aman, dengan cepat Jungkook mengecup bibir Sohyun.

Sohyun yang sudah biasa dengan itu hanya tersenyum, dia benar-benar suka saat bibirnya bersentuhan dengan bibir Jungkook. Sohyun juga menyukai bagaimana lidah sang paman bergerak dalam mulutnya, geli namun menyenangkan baginya.

"Morning, sweety. Kau bawa pancake-nya untukku?" tanya Jungkook dan memberikan jalan untuk Sohyun masuk kedalam kamarnya.

Didepannya Sohyun mengangguk pelan dan meletakkan piring berisi dua helai pancake juga segelas susu diatas nakas dekat ranjang milik Jungkook. Lalu saat berbalik, Sohyun terkejut ketika melihat penampilan kekasihnya.

"Paman mau bekerja atau mengemis?"

Jungkook seketika mengernyitkan keningnya? Mengemis kata keponakannya? Padahal menurut Jungkook, mau bagaimanapun berantakan penampilannya, pasti tetap tampan.

"Kenapa malah mengemis? Pacarmu ini mau cari uang, tahu." Jungkook menyahut kesal, lalu mendekati Sohyun yang berdiri sambil menatapnya heran. Kemudian memeluk Sohyun dan menciumi ceruk leher kekasihnya.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang