• t h i r t y f i v e •

525 74 25
                                    

✧:.*♡Sweet Niece♡*:.✧
Happy Reading!

Chapter tiga puluh lima : Malam Hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter tiga puluh lima : Malam Hangat

•~•~•~•~•~•

[Little bit steamy!]

Semilir angin malam di awal musim dingin yang Sohyun rasakan ketika ia membuka jendela mobil, matanya terpejam nyaman saat wajahnya diterpa lembut oleh hembusan angin malam yang dingin bukan main. Sementara ia menikmati suasana kota begitu sepi karena akan memasuki tengah malam, Jungkook disampingnya sibuk mengemudi dengan tenang.

Sesekali mereka bernyanyi saat di radio muncul lagu yang sering mereka dengarkan ketika Seokjin rutin mendengarkan radio sebelum berangkat ke ladang. Atau menggenggam tangan untuk saling menghangatkan ketika suhu di dalam mobil semakin dingin.

Ini sudah hampir setengah jam perjalanan yang mereka tempuh, masih ada sekitar dua jam untuk sampai di Busan. Apalagi, rumah Seokjin berada di ujung lebih jauh melewati Gwangju yang indah.

Sohyun mulai merasa kedinginan, AC dalam mobil sengaja Jungkook nyalakan supaya kaca jendela mobilnya tidak berembun dan menutupi pandangannya sebab hujan deras mendadak turun diakhir tahun sebelum memasuki musim salju yang ditunggu-tunggu.

Rintihan Sohyun terdengar samar, Jungkook kini merasa khawatir dan menepikan mobilnya ketika mereka hampir memasuki kawasan kota kecil di sisi ibu kota Korea Selatan.

"Mau pergi ke minimarket dulu? Kita bisa beli ramen atau minum teh hangat disana," tanya Jungkook, tangannya terulur menyentuh kening gadisnya, dan beruntung tidak panas.

Kemudian raga kekarnya mendekat setelah mematikan mesin mobil dan mengunci seluruh pintu. Mengelus puncak kepala Sohyun yang kini memojokkan diri dekat pada pintu mobil sambil menekuk kedua kaki dan memeluk dua selimut tebal.

Dua pipi gadisnya memerah karena dingin, bibirnya sesekali bergetar untuk meringis dan menggelinjang untuk mencari posisi nyaman dan hangat. Jungkook dibuat semakin khawatir sebab Sohyun tak menjawab pertanyaannya.

"Sohyun," Jungkook memanggil lagi.

Sohyun seketika membuka matanya sayu, terdiam beberapa saat untuk saling memandang dan menggeleng kecil. "Diluar hujan lebat, paman. Aku juga lupa meminta ayah untuk menyimpan payung di dalam mobil." katanya kemudian memejamkan mata, "Jangan keluar."

Jungkook menarik napas gusar, melirik ke luar jendela tepatnya pada satu bangunan minimarket diujung sana yang masih beroperasi hingga tengah malam begini. Lalu menatap Sohyun dan mengecup pipi gadisnya.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang