• n i n e •

672 97 37
                                    

:.*Sweet Niece*:.
Happy Reading!

Chapter sembilan : His Rules.

•~•~•~•~•~•

Sudah hampir seminggu lamanya Jungkook menumpang di rumah Seokjin. Tidak terasa begitu cepat waktu berjalan. Tapi rasanya, mau waktu berjalan lambat ataupun cepat, bagi Jungkook, jika sudah ada Sohyun, maka semua aman.

Tapi tidak untuk hormonnya yang semakin lama, semakin meletup-letup tak karuan. Sudah seminggu ini Jungkook menahan hormon prianya ketika melihat Sohyun, tidak tahu kenapa. Hanya saja, Jungkook merasa butuh untuk mengeluarkan di dalam goa.

Namun tidak pernah sempat-sempat. Jungkook akan menahannya selagi memikirkan waktu yang tepat supaya keponakannya tidak lagi menghindarinya karena kewarasannya tidak lagi ada.

Masalahnya, Jungkook itu pria normal. Masih magang pula, dia jelas membutuhkan yang namanya pelampiasan. Sudah lama sekali adik kecilnya tidak merasakan liang surga yang selalu di damba-dambakan.

Tapi demi Sohyun, Jungkook akan tahan. Seperti sore ini, ketika ia dan keponakannya memiliki tugas membersihkan rumah sedangkan Seokjin dan istrinya pergi keluar untuk membeli bahan makanan.

Sohyun kini tengah bertugas mengelap kaca jendela di teras depan. Gadis itu sudah kelelahan sampai keringatnya membasahi wajah dan lehernya, ditambah sinar senja membuat tampilan Sohyun semakin eksotis dimata sang paman.

Astaga, astaga, astaga. Mata, berkediplah!

Jungkook tanpa sadar sejak tadi juga keringat dingin, jakunnya bergerak naik turun menyaksikan pemandangan indah dihadapannya. Bahkan kain lap yang seharusnya mengelap kusen pintu, kini berpindah mengusap keningnya sendiri.

Sungguh tidak elit sekali kalau Sohyun melihat pamannya sudah seperti pengemis yang melamun karena melihat makanan.

Jujur saja, di tempat kerjanya yang baru sebenarnya ada lebih banyak perempuan cantik dan seksi. Tapi, entah mengapa Jungkook lebih menyukai gadis manis dan polos seperti keponakannya. Bahkan sudah sampai candu pada bibir ranumnya.

Hilang kewarasan jika berada didekatnya, merasa tegang berada didekatnya, lebih parahnya lagi, pikirannya meliar membayangkan mengukung Sohyun dan membuat gadis itu menyebut namanya berkali-kali.

Paman mana yang bisa bertingkah seperti itu? Bajingan sekali.

"Paman Jungkook, sudah selesai belum?"

Kesadaran Jungkook seketika naik ke permukaan, pria itu langsung gelagapan dan tersenyum kikuk pada Sohyun sambil mengelap kusen pintu.

"Oh, belum ya? Aku sudah selesai, kalau begitu aku akan pergi kebelakang." ujar Sohyun setelah meletakkan kain lap yang dipakainya di pagar teras.

"Untuk apa kebelakang?"

"Mau menyiram bunga, paman. Aku punya banyak tanaman bunga, paman belum lihat ya?"

Jungkook menggeleng. Padahal sudah seminggu tinggal tapi belum pernah pergi ke halaman belakang, terlalu sibuk bekerja hingga lupa kalau ia menumpang.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang