• e l e v e n •

634 94 16
                                    

:.*Sweet Niece*:.
Happy Reading!

Chapter sebelas : Permintaan.

•~•~•~•~•~•

"Sohyun, sudah bisa meniru gerakannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sohyun, sudah bisa meniru gerakannya? ... Sohyun? Kim Sohyun!"

Sohyun spontan mengerjapkan matanya, menatap sang guru balet dengan kedua alis terangkat. Baru sadar kalau dirinya sejak tadi tidak begitu fokus mengikuti kelas balet.

Sang guru—Lee Hyojoo ssaem sekaligus teman satu-satunya yang Sohyun miliki mendengus sambil menggeleng dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Tidak biasanya murid teladannya yang satu ini kehilangan fokus ketika menirukan gerak, apalagi sejak tadi ia lihat lewat cermin lebar di ruang latihan, Sohyun terus termenung sambil mengusap-usap bibirnya.

"Katakan, apa yang kau pikirkan sampai-sampai tidak fokus begini?" tanyanya lalu berkacak pinggang.

Membuat Sohyun segera menegapkan tubuhnya yang sudah dibalut leotard berwarna merah muda dengan stocking putih membalut kaki jenjangnya.

Pertama kalinya dia merasa hilang fokus saat mengikuti kelas balet. Padahal selama ini, apapun masalahnya, Sohyun akan tetap memfokuskan pikirannya sebagai balerina.

Tapi rasanya mustahil sekali kalau pikiran gadis itu sudah terkontaminasi oleh reka ulang adegan ciuman panasnya bersama sang paman tadi.

"Sohyun, lagi-lagi kau melamun. Katakan padaku, apa yang kau pikirkan?" tanya Hyojoo lagi, semakin mendesak. Tatapannya sudah tajam karena ia juga termasuk dalam kriteria guru yang tegas.

Sohyun mengulum bibirnya, merasa takut. "M-maaf, ssaem. Aku hanya sedikit bingung," ucapnya berbohong, padahal isi kepalanya sejak tadi adalah bibir lembut pamannya yang membuai sensual bilah bibirnya.

"Bagus, sekarang kenapa hanya bibir paman Jungkook yang ada di kepalaku?!"  Batin Sohyun kesal.

Gadis itu langsung menyengir dan memeluk lengan guru les nya, mengusak hidung mungilnya disana dan tertawa pelan. Sungguh imut sekali sampai gurunya pun tidak bisa untuk tak luluh, Sohyun benar-benar menggemaskan!

Gurunya menjawil pipi kanan Sohyun, lantas terkekeh. "Kalau sudah seperti ini, kau pasti ada maunya. Iya, kan?" tanyanya dan memeluk balik muridnya, sudah sangat dekat sampai mirip kakak beradik.

Sohyun tersenyum, hidung mungilnya sampai mengkerut lucu. "Hehe, iya."

Gurunya tertawa, sudah ia duga. "Katakan, apa maumu?"

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang