• t w e l v e •

657 99 25
                                    

¡!Special Update!¡

:.*Sweet Niece*:.
Happy Reading!

Chapter dua belas : Pernyataan.

•~•~•~•~•~•

"Sayang,"

Airin yang awalnya sedang melipat selimut itu langsung menoleh ketika suara sang suami memanggilnya. Airin lantas berjalan menghampiri Seokjin yang tengah duduk di sofa tunggal di kamar mereka.

"Ada apa?" tanya Airin dan mengambil tempat di bahu sofa, duduk menyamping sambil melihat ponsel yang suaminya pegang. "Lee Hyojoo? Dia mengirimu pesan? Ada apa? Apa Sohyun melakukan kesalahan?"

Seokjin segera menggeleng, tidak mau istrinya berpikir yang tidak-tidak tentang anak mereka. Seokjin sudah hafal betul sifat sang istri jika menyangkut anaknya, wanita itu akan mengeluarkan sifat cerewetnya yang tidak tanggung-tanggung.

"Tenang dulu, Sohyun baik-baik saja. Hyojoo hanya menanyakan apa yang terjadi pada anak kita," sahut Seokjin sambil mengelus lengan Airin, wajah istrinya sudah begitu khawatirnya.

"Memang apa yang dia tanyakan? Kenapa sampai menanyakan keadaan Sohyun? Memangnya apa yang anak kita lakukan sampai dia me—mmph!"

Airin tak sempat melayangkan pertanyaannya lagi ketika bibir Seokjin menyambar birai sang istri dengan cepat. Melumatnya dengan sensual diikuti sebelah tangannya yang meraih tulang pipi Airin.

Sesaat ketika kedua bibir mereka saling melumat, Airin yang rupanya masih penasaran dengan apa yang terjadi langsung menarik pagutannya.

Membuat Seokjin mendesah malas, hendak menarik tengkuk sang istri untuk kembali berciuman, namun Airin lebih dulu menghindar.

Seokjin berdecak kesal, "Airin! Aku sudah tegang karena dirimu!" ujarnya kesal lalu memeluk tubuh Airin, membuat wanita itu segera melepas pelukan dan menatap tajam suaminya.

"Jangan sekarang, Seokjin. Kita sedang membicarakan masalah Sohyun, kenapa kau justru ingin bercinta sekarang?!" Airin ikut kesal, wanita itu memutuskan untuk duduk di sisi ranjang dari pada mendapatkan terkaman tiba-tiba dari sang suami.

Seokjin kalau sudah turn on tidak akan bisa berkilah lagi. Sekalinya Seokjin kecil menegang, maka saat itu juga harus dikeluarkan. Entahlah, Airin selalu kewalahan jika menangani nafsu suaminya.

"Ayolah, Ai." Seokjin merengek, bibirnya dengan sengaja dipoutkan. Tidak ingat umur.

"Tidak, Seokjin! Katakan dulu padaku apa yang Hyojoo lapor tentang Sohyun!"

"Setelah itu kita bercinta?" tanya Seokjin dengan wajah sumringah seketika.

Airin sekarang sebenarnya kesal sekali dengan suaminya. Rasanya, Seokjin itu selalu tegang jika dirinya melakukan sesuatu.

Mau itu bicara, katanya seperti mendesah, mau itu memasak, katanya seperti sedang cuddle, bahkan saat makan pun fantasi liar suaminya tidak bisa senyap. Airin sampai heran bagaimana ia bisa mencintai pria haus nafsu seperti Seokjin?

"Ya sudah, terserahmu saja. Kau benar-benar lelaki kelebihan hormon, Kim Seokjin!" Airin langsung merebahkan tubuhnya dan bergelung dengan selimut.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang