• f i f t e e n •

598 96 38
                                    

:.*Sweet Niece*:.
Happy Reading!

Chapter lima belas : Awal Degup.

•~•~•~•~•~•

Sohyun sejak tadi melihat sekitar dengan tatapan risihnya, apalagi ketika tatapan orang-orang jatuh pada pakaiannya. Gadis itu mana mungkin sadar kalau dia salah memilih outfit untuk pergi ke klub malam seperti sekarang.

Sudah terlanjur Airin mengajarkannya untuk selalu mengenakan pakaian sopan dan enak dilihat. Tapi Sohyun justru merasa orang-orang tidak suka melihatnya memakai pakaian sopan, apa ada yang salah?

Selain itu, Sohyun sejak tadi juga terus mengedipkan matanya. Perih bukan main saat lampu-lampu tidak jelas itu menyorot dan hidup-mati seperti itu, dia sampai mendumal sendiri tanpa sepengetahuan Jungkook.

Sedangkan Jungkook, dia sejak tadi rasanya tidak terlalu memperhatikan kekasih atau keponakannya yang merasa risih itu. Mata tajamnya justru bergerak nakal, melirik sekitar saat bangunan klub malam itu dipenuhi gadis-gadis cantik dengan pakaian kurang bahan.

Kalau Sohyun sadar kekasihnya punya mata nakal seperti itu, sejak tadi kepalanya pasti sudah ditendang sampai bergelinding. Dibawa pulang dan dipakai main.

"Paman, ini tempat apa sih?" Sohyun bertanya ketus, masih risih karena tempatnya yang begitu berisik.

Jungkook menoleh sekilas, lalu semakin mengeratkan rangkulannya. "Menurutmu?"

"Toko lampu? Atau toko radio?" Sohyun memiringkan kepalanya ketika Jungkook menanggapinya dengan tawa lebar. Bahkan suara tawa Jungkook saja kalah dengan suara riuh dan musik.

"Kenapa malah toko lampu dan radio?" Jungkook gemas, lalu menjawil kedua pipi Sohyun pelan.

"Ada banyak lampunya, lalu aku lihat ada banyak radio dimana-mana. Mata dan telingaku sampai sakit," sahutnya sambil menggeleng, Sohyun benar-benar tidak menyukai tempat yang ia kunjungi sekarang. Menyesal minta ikut, harusnya ia tinggal tidur saja tadi.

Jungkook tersenyun gemas, berpikir bagaimana bisa ada gadis sepolos Sohyun di muka bumi ketika jaman globalisasi sudah merajai?

Walau ya, Jungkook masih ingat betul perkataan Seokjin malam itu. Mengatakan kalau kakak iparnya trauma dan tidak membiarkan anaknya berbaur dengan peradaban.

Pun setelah beberapa detik berdiam di tengah kerumunan orang yang meliuk-liukan tubuhnya, Jungkook segera menarik Sohyun menuju sudut klub. Rekan kerjanya sempat mengirim pesan dan Jungkook lantas menghampirinya.

Hingga Sohyun bisa melihat satu ruangan yang minim pencahayaan, ada banyak meja berjejer dengan orang-orang yang tumpang tindih diatasnya. Bahkan ia sempat melihat satu gadis sepertinya duduk diatas paha seorang pria, bergerak acak sambil berteriak.

Sohyun yang merasa penasaran pun menarik pelan jaket yang Jungkook kenakan, membuat si empu menoleh ketika hendak mencari keberadaan rekannya.

"Paman, mereka itu sedang apa? Kenapa perempuan itu berteriak-teriak, padahal 'kan—uh! Kenapa mataku ditutup?!"

Jungkook spontan menutup mata Sohyun dengan tangan kanannya, lalu melirik sekilas pada satu pasangan yang menikmati malam mereka dengan dry sex.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang