• n i n e t e e n •

549 86 10
                                    

:.*Sweet Niece*:.
Happy Reading!

Chapter sembilan belas : Menunggu.

•~•~•~•~•~•

Sohyun siang ini menatap lamat kalender yang digantung dekat lemari es di dapur. Jari telunjuknya diketuk-ketuk pada satu tanggal yang sudah ia lingkari dengan spidol berwarna violet.

Lalu berisi tulisan berukuran kecil dengan warna biru tua, 'hari ulangtahun pamanku'.

Sohyun ingat dia menulisnya saat dia dan Jungkook baru saja kembali dari kelas balet waktu itu. Menulisnya diam-diam di tengah malam saat hendak mengambil air dingin di dapur.

Dan, itu hari ini. Hari ulangtahun paman sekaligus kekasihnya. Yang berulangtahun sudah pergi bekerja sejak tadi pagi, tapi yang membuat Sohyun sedih siang ini adalah wajah cuek Jungkook.

Yang Sohyun tahu, setiap sebelum berangkat bekerja, Jungkook akan masuk kedalam kamar Sohyun tanpa sepengetahuan Seokjin dan Airin. Untuk apa kelinci binal itu kesana?

Apalagi kalau bukan meminta sedikit sentuhan dari beruang kesayangannya, namanya juga kelinci binal. Tapi tadi pagi, saat Sohyun sudah duduk manis di dalam kamar menunggu Jungkook datang seperti biasa, pria itu tidak masuk-masuk.

Sampai akhirnya Sohyun keluar, sempat mengecek ke kamar Jungkook dan mendapati ruangan kekasihnya sudah rapi dan sepi. Lalu saat turun ke lantai bawah, Sohyun sudah mendapati mobil sang paman berjalan menjauhi rumah.

"Ck! Salahku apa, sih?" Sohyun mendumal, menarik-narik bibirnya lalu berjalan menuju sofa.

Baru saja mau mendudukkan tubuhnya, Sohyun langsung dikejutkan oleh suara sang ibu yang memanggil dari halaman depan. Buru-buru Sohyun beranjak dari ruang tengah menuju halaman depan.

Sesampainya di teras depan, Sohyun mendapati sang ibu sedang membawa keranjang berisi tumpukan cucian kering. Lalu sang ayah sedang memotong batang kayu di dekat pagar, keringatnya banyak sekali.

"Ada apa, bu?"

Airin menoleh, hendak menjepit cucian. "Jangan diam di dalam terus, lebih baik kau buat empat gelas teh." ucapnya lalu menyibukkan diri pada tumpukan cuciannya.

Kening Sohyun mengernyit, "Dirumah hanya ada kita bertiga, bu. Akan ada tamu yang datang, ya?"

Airin mengangguk tanpa menatap Sohyun, "Iya. Paman dan bibi Jung akan datang kesini, jadi buatkan teh ya."

Mendengar itu, ekspresi Sohyun mendadak berseri-seri. "Itu berarti, Hoseok juga datang ya bu?!" tanyanya menggebu-gebu.

Airin sampai menoleh sekilas dan menggeleng sambil tersenyum. Sudah hafal sekali kalau keponakannya yang bernama Hoseok datang, anaknya pasti antusias sekali.

"Iya, Hoseok dan Hana juga datang. Makanya kau buatkan mereka teh, lalu tambahkan sedikit cemilan. Ada kue kukis di kabin paling kanan,"

Sohyun menegakkan tubuhnya, bersikap hormat dengan bibir tersenyum lebar. "Siap ratu!" lalu berlari kecil menuju dapur dan menyiapkan apa yang Airin perintahkan.

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang