Elena mengedarkan pandangannya meneliti seluruh penjuru taman, mata lentiknya mencari-cari bocah menggemaskan kemarin, ia belum tau nama anak itu.Ahh ia lupa mencari tau data anak itu. Tunggu, kenapa ia sebegitu inginnya bertemu dengan itu bocah, ntahlah ia pun tak tau.
Penampilan Elena saat ini memakai dres selutut dan topi tak lupa memakai masker, ia tak ingin ada paparazzi yang mengganggu kegiatan nya.
Elena berjalan ke arah tempat duduk dekat danau tempat kemarin ia duduk bersama dengan bocah itu, belum sempat bokongnya mendarat, ia di kejutkan dengan suara cempreng anak perempuan yang berteriak.
"Indra!!! Agus!!.. Adra!! ihhhh!!! Awas ya kalian!" Ucap cempreng Irma ketika melihat alat masak-masakannya bertaburan kemana-mana akibat ulah Adra dan teman-temannya.
Geng Irma mengamuk dan bersiap menghajar Adra dkk.
Terjadilah aksi kejar-kejaran geng Irma dan geng Adra.
Adra berlari sangat kencang sambil kepalanya ia torehkan kebelakang sesekali, ia berlari menuju arah danau dan bersembunyi di belakang pohon besar.
"Hah.. hah.. hah.. si Ayu larinya cepet banget!" tiba-tiba ada yang menarik lengannya membawa tubuhnya ke arah parkiran mobil, Adra yang masih loading pun hanya diam ketika tubuhnya di tarik seseorang.
Ia tersadar dan akan berteriak orang itu membekap mulutnya, dapat ia lihat orang itu menggunakan masker.
Adra sangat panik saat ini bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
Melihat Adra akan menangis, orang itu dengan segera membuka maskernya.
Adra yang siap meluncur kan tangisnya terkejut melihat wajah di balik masker itu.
"Tante?"
"Hay anak manis, kita bertemu lagi"
Elena membersihkan keringat yang keluar dari wajah Adra menggunakan sapu tangan.
"Tante kok bisa disini? "
"Nanti Tante jelasin sekarang kita masuk kedalam mobil dulu"
Adra yang bingung pun memiringkan kepalanya, Elena yang paham menunjuk geng Irma dkk yang masih mencarinya.
Elena menarik Adra kedalam mobil dengan Adra yang menatap ngeri geng Irma yang seperti orang kesetanan menurut nya.
Elena yang tengah memperhatikan Adra terkekeh melihat raut anak itu yang gampang sekali berubah-ubah.
"Gimana kalau Tante ajak kamu ke cafe, kita ngobrol disana"
"Tapi ibu bilang gak boleh pergi sama orang yang gak dikenal"
"Hehh kata siapa kita gak kenal, kita kan sudah bertemu kemarin"
"Tapi Adra harus ijin sama ibu dulu"
"Apakah wajah Tante ini seperti orang jahat?"
Adra menggelengkan kepalanya.
"Lalu gimana mau kan?"
Adra terlihat ragu-ragu, Elena yang melihatnya pun memikirkan cara agar anak ini mau ikut dengannya.
"Nanti Tante beliin eskrim yang banyak buat Adra"
Mendengar kata eskrim Adra yang awalnya ragu-ragu menganggukkan kepalanya dengan cepat.
Sekali lagi Elena terkekeh melihat kelucuan bocah ini. Gampang sekali merayu bocah ini.
Sesampainya mereka di cafe, Adra melihat-lihat sekitar, sepi sekali cafe ini, ia pun melihat ke atas sedari tadi ia lihat wajah wanita yang membawanya ini tak pernah melunturkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adra's Life
RandomTentang bocah berusia 12 tahun yang di dewasakan oleh keadaan, dan selalu menampilkan senyum nya pada siapapun. Hidupnya yang datar tiba-tiba mendapat kejutan hidup yang tak terduga, dan dari sinilah kehidupan Adra berubah. Cerita ini murni hasil im...