"Gosip hari ini tentang seorang model cantik asal Jerman yang di gosipkan tengah dekat kembali dengan mantan kekasihnya, hingga saat ini tak ada yang tau rupa dan nama mantan kekasihnya atau sekarang dia kekasihnya mungkin, ya!, model cantik ini siapa lagi kalau bukan 'Elena Arhe Kalebic'...."Degg
Delina yang sedang membuat kue matanya melirik ke arah televisi karna tertarik dengan berita gosip yang sedang di perbincangkan banyak orang itu tiba-tiba terdiam karna melihat wajah orang yang tertampil di televisi, wajahnya sangat mirip dengan putranya Adra, atau lebih tepatnya putra angkat. 'hah tidak mungkin!' batin Delina menolak.
"Ibuu!!" Seru seorang bocah dari arah depan, Delina pun menoleh lantas mengganti raut gelisah nya dengan tatapan lembut.
"Astaga nak! Sudah berulang kali ibu bilang jangan berteriak ibu tidak budeg" Sang anak pun hanya cengengesan mendengar ocehan ibunya. "Ya lagian ibu melamun padahal udah di panggil beberapa kali buat buka pinta" ucap adra sambil memajukan bibirnya. Danila yang melihat kegemasan anaknya hanya terkekeh.
Mari kita berkenalan dengan Adra, Adra seorang anak yang di temukan oleh Delina di sebuah rumah kosong, Delina menemukan Adra ketika pulang kuliah dan memutuskan untuk mengangkat Adra sebagai anaknya.
Adra anaknya Kepoan, sangat suka bermain game, dan suka tidur walaupun begitu anak ini sangat pintar namun kepintarannya tertutupi dengan kemalasannya. Adra masih kelas 6 SD bentar lagi lulus SD, Adra anak nya polosnya minta ampun.
Oke sampe situ perkenalan nya.
________________________
Matahari sudah terganti dengan sinar rembulan, Adra dan ibunya sedang selonjoran di depan tv sambil menghisap susu dalam dot dengan bantalan paha Danila sebagai bantalnya, sedari tadi Danila hanya mengganti-ganti channel karna menampilkan berita yang tadi sore tertampil yang membuat hatinya berpikir yang tidak-tidak.
Agra yang melihatnya pun merasa aneh sekaligus pusing karna melihat tv yang kerlap-kerlip."Ibuk kenapa di ganti terus?"
"Malesin acaranya berita itu-itu mulu!"
Adra yang mendengar ucapan ibunya yang sedikit tak bersemangat dan terdengar agak jutek pun merasa heran karna ibunya itu sangat suka sekali dengan acara gosip apapun itu.
Delina pun mematikan tv lalu menggendong Adra ke kamar untuk tidur.
Tengah malam Adra terbangun lalu berjala ke arah balkon, sudah kebiasaan Adra ketika terbangun tengah malam selalu duduk di balkon lalu melamun, ada sesuatu yang mengganjal hatinya ketika sepulang sekolah tadi tak sengaja mendengar kumpulan ibu-ibu sedang bergosip di warung gang sebelah yang mengatakan bahwa Adra bukan anak kandung ibunya, sudah lama iya mengira seperti itu karna dari segi fisik dia dan ibunya sangat berbeda, ia yang mempunyai mata bulat dan kulit putih, sedangkan ibunya memiliki mata sipit dan kulit sawo matang, ia selalu menyingkirkan pikiran seperti itu karna pasti dia mirip ayahnya, pernah dulu Adra bertanya tentang ayahnya sang ibu hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Adra dan sejak itu Adra tak mau bertanya tentang ayahnya.
________________
Matahari pun memunculkan sinarnya, Adra tak kunjung bangun dari tidurnya membuat sang ibu membuka jendela agar sinar matahari masuk.
"Sayang.. bangun sudah mau siang, hari ini upacara di sekolah nanti kesiangan lho" Ucap Delina sambil mencium pelipis sang anak.
Dengan perlahan Adra membuka matanya, Delina yang melihat Adra membuka matanya pun menggendong Adra ke kamar mandi, membasuh muka Adra, Adra yang merasakan dingin di wajahnya langsung sadar sepenuhnya dan menatap sang ibu kesal, "ishh dinginn.." Dumel Adra sambil menduselkan wajahnya di dada sang ibu, "Mau mandi sendiri apa di mandiin?" Goda sang ibu, Adra yang mendengarnya pun langsung menyuruh sang ibu untuk keluar. Delina hanya terkekeh Melihat kelakuan putranya.
Setelah selesai sarapan Adra pamit pada sang ibu untuk berangkat sekolah, Adra berjalan kaki menuju sekolah karna sekolah Adra dari rumah lumayan dekat, biasanya di antar sang ibu karna hari ini ibunya sibuk membuat kue dan banyak pesanan karna sebentar lagi memasuki tahun baru.
Mengingat tahun baru Adra jadi mengingat keinginan tahun lalu yang belum terkabul yaitu berkumpul dengan sang ayah, permintaannya selalu sama saat malam tahun baru dirinya selalu berdoa seperti itu tanpa sepengetahuan sang ibu, dan tahun ini masih belum terwujud, di sepanjang jalan menuju sekolah, raut muka Adra terlihat murung hal itu membuat pejalan kaki lain yang melihat memekik gemas tertahan.
"Woy cill! Muka Lo murung amat" Ucap Zeno teman dan tetangga Adra, mereka berteman sejak Adra TK, Zeno berdeda 2 tahun dengan Adra, saat ini Zeno memasuki kelas 9 SMP, sekolah Zeno dan Adra masih satu sekolah. Walaupun sekolahnya bukan sekolah favorit dan elit tapi sekolah itu lumayan terkenal karna kepintarannya.
Sedari Zeno menyapa, Adra hanya mengabaikan membuat Zeno heran dengan tingkahnya biasanya Adra akan menampilkan raut kesal dan merajuk, namun kali ini tumben sekali Adra mengabaikannya, 'apa gw punya salah?' pikir Zeno
"Gw punya salah ya cil?"
"Gw bukan bocil asal Lo tau!" Ucap Adril dengan mempoutkan bibirnya.
"Iye bukann, tapi Lo bayi! Ahahah" Setelah mengatakan itu Zeno berlari agar terhindar dari amukan Adra.Adra yang tak terima pun ingin mengejar Zeno namun urung karna sebentar lagi bel masuk berbunyi.
Saat Adra berlari tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang pria yang berpakaian rapi menggunakan jas hitam dengan earphone terpasang di telinga kirinya, pria itu terus berlari hingga tak sadar sesuatu terjatuh dari sakunya melihat hal itu Adra ingin mengejar sang Pria namun sudah pergi menjauh.
Hai! Ini cerita pertama aku, semoga suka, jangan lupa vote nya♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Adra's Life
RandomTentang bocah berusia 12 tahun yang di dewasakan oleh keadaan, dan selalu menampilkan senyum nya pada siapapun. Hidupnya yang datar tiba-tiba mendapat kejutan hidup yang tak terduga, dan dari sinilah kehidupan Adra berubah. Cerita ini murni hasil im...