Selamat membaca~
°
°
°
Pada pagi hari yang cerah dengan cahaya matahari yang menghangatkan tubuh membuat orang-orang merasa nyaman. Namun, tidak dengan Adra yang merasa tertekan dengan wajah di banjiri keringat dingin.Saat ini anak itu tengah berada di dekapan dada lebar ayahnya. Pagi-pagi sekali setelah selesai sarapan tiba-tiba Aaron mengangkatnya dan membawanya berkeliling Mansion dengan setelan baju santai.
Mata kecil dengan bulu mata lentik itu melihat sekeliling yang di penuhi dengan pohon Pinus. Ntah lah ia akan dibawa kemana.
Melihat Mansion yang semakin menjauh membuat ia yakin bahwa Mansion yang ia tempati itu berada di tengah-tengah hutan. Semakin dalam memasuki hutan dengan melewati jalan yang di batasi pagar yang menjulang tinggi.
Adra tak berani mengeluarkan suara sedikitpun, ia melirik wajah ayahnya yang terlihat biasa-biasa saja.
'heyy sebenarnya ini akan kemana?!' tentunya ia berkata dalam hati mana berani ia berkata langsung pada Aaron.
Namun sedetik kemudian ia melihat orang-orang berpakaian hitam tengah berbaris seperti sedang menyambut kedatangannya.
"Selamat datang tuan!" Orang-orang itu membungkukkan badan mereka tak ada yang berani mengangkat kepalanya sebelum Aaron meresponnya.
Aaron menganggukkan kepalanya lalu datanglah pelayan perempuan yang mengambil alih Adra.
"Jangan biarkan anak ini pergi tanpa izin dariku" para pelayan itu mengangguk dengan patuh.
Adra sendiri sungguh bingung harus bereaksi seperti apa, dirinya memandang maid yang tengah menggendong nya dengan penuh tanda tanya.
Maid itu memekik tertahan melihat raut menggemaskan dari anak tuannya. Ia dengan cepat menggelengkan kepalanya, jangan sampai ia ketahuan memandang wajah tuan kecilnya, bisa-bisa kepalanya akan hilang.
"Tuan kecil, perkenalkan nama saya Sera. Saya yang akan bertanggung jawab menjaga anda kedepannya." Sera berkata dengan lembut seperti seorang ibu.
"Hai emm?" Adra memiringkan kepalanya bingung harus memanggil apa pada wanita di depannya.
"Panggil saya Sera tuan kecil. Saya akan membantu anda membersihkan badan terlebih dahulu."
"Baik Sera!" Adra menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat.
Sera membawa Adra masuk kedalam Mansion, satu yang baru Adra sadari Mansion ini lebih besar dan mewah dari Mansion tadi. Jika tempat tadi terlihat mewah dan dikelilingi hawa dingin, berbeda dengan tempat ini yang dikelilingi taman yang penuh dengan bunga dan terlihat hidup.
Namun sedetik kemudian Adra merasa kecewa mengingat dirinya semakin mustahil untuk melarikan diri dari tempat yang tak terlihat akses jalan umum seperti ini.
Setelah mandi dan berganti pakaian, mood anak itu terlihat sedang bagus ketika melihat banyaknya makanan manis yang terhidang di meja, walaupun ia sempat kesal karena kemana-mana di buntuti Sera dan seorang pria yang mengaku pengawalnya.
"Waahh Sera apa ini semua milik Adra?." Wajah anak itu berbinar cerah.
"Tentu tuan kecil." Adra mengangguk antusias mendengar jawaban Sera.
"Mohon untuk memakannya pelan-pelan tuan kecil, tak akan ada yang mengambilnya." Sera membantu membersihkan area mulut Adra yang penuh dengan cream cake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adra's Life
RandomTentang bocah berusia 12 tahun yang di dewasakan oleh keadaan, dan selalu menampilkan senyum nya pada siapapun. Hidupnya yang datar tiba-tiba mendapat kejutan hidup yang tak terduga, dan dari sinilah kehidupan Adra berubah. Cerita ini murni hasil im...