Selamat Membaca ~
°
°
°
Di siang hari yang cerah, terdengar suara teriakan anak laki-laki yang nyaring dengan menggantungkan badannya di pohon seperti koala. Dibawahnya terdapat Sera yang tampak gusar memandang tingkah laku anak majikannya."Tuan kecil, jika anda tak mau belajar dengan tuan Rhaegar mari kita bicarakan baik-baik."
"Suruh dia pergi dan hilangkan muka menyebalkannya itu!" Adra menunjuk Rhaegar yang tengah tersenyum aneh menurutnya.
'Sungguh aku tidak kuat menjaga anak spesial ini' Sera mengusap dadanya gusar.
"Adikku, biar kakak bantu kau belajar dengan mudah, turunlah."
"Enyah kau manusia jadi-jadian!" Adra melempar Rhaegar dengan ranting.
Adra sungguh tidak ingin melihat wajah kakak sepupunya itu apalagi berdekatan dengannya, kenapa? sebab saat ia belajar biologi dengan guru les nya dilamarnya, tiba-tiba Rhaegar datang dengan potongan-potongan badan manusia asli dan dengan entengnya mengatakan 'Adikku, kakak membawa ini untuk keperluan belajarmu' begitulah ceritanya.
"Tuan kecil, anda tak boleh seperti itu pada tuan Rhaegar, turunlah saya mohon, jika tidak saya akan hubungi tuan Aaron dan melaporkannya." Sera mencoba meraih Adra yang berada diatas pohon yang tinggi.
Sementara itu di sisi lain, guru les pribadi Adra yang menyaksikan dari awal hanya menonton dengan ekspresi tertekan, 'Benar dugaanku, mengajar anak konglomerat tidaklah mudah' dia melirik Rhaegar dan langsung bergidik ngeri. Sial dia tergiur tawaran mahal dengan bayaran 30juta per hari, jika tau seperti ini lebih baik dia mengajar anak ayam saja, sungguh dia sudah masuk kandang iblis.
"Ada apa ini ribut-ribut?" Paul menghampiri dan langsung cengo ditempat melihat Adra diatas pohon.
"Paul, kau seret Rhaegar pergi!!!" Adra menyuruh Paul.
"Tuan muda turunlah, jika tuan besar tau saya akan dihabisi," Paul berucap getir.
"Ada apa," Fishya muncul akibat mendengar keributan.
"Nyonya besar, saya mohon bantuannya untuk menyuruh tuan kecil turun," Sera menunduk menyambut kedatangan Fishya si nenek muda yang diberi gelar 'gila'
Fishya melirik objek yang menjadi penyebab keributan, dia menyunggingkan senyumnya dan memotret foto cucunya.
"Hahaha, cucuku sedang menunjukkan bakatnya apakah kalian terkesan?" Fishya
Seluruh orang yang berada disana terkejut pasrah kecuali Rhaegar yang mendukung neneknya, 'bertahun-tahun aku bekerja disini dan untuk apa barusan aku berharap padanya' Sekali lagi, Sera tersenyum getir.
"Nak, haruskah aku mendatangkan atlet profesional manjat memanjat untuk mu," Fishya sibuk memfoto Adra yang menurutnya sedang melakukan momen istimewa.
'gila!! benar-benar gila! cucunya gila dan pasti neneknya juga gilaa! guru les itu berkeringat dingin.
"Ada apa ini?" Saxon datang dengan pakaian kemeja hitam yang memperlihatkan dadanya yang bidang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adra's Life
RandomTentang bocah berusia 12 tahun yang di dewasakan oleh keadaan, dan selalu menampilkan senyum nya pada siapapun. Hidupnya yang datar tiba-tiba mendapat kejutan hidup yang tak terduga, dan dari sinilah kehidupan Adra berubah. Cerita ini murni hasil im...