Selamat membaca ~
•
•
•
Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki terdengar cukup nyaring pada malam hari di lorong Mansion utama keluarga Seidner.
Suara itu berasal dari Fishya yang baru saja pulang kerja dengan menggunakan setelan rok dan kemeja.
"Hahhh" Wanita itu menghela nafas berat dengan tubuhnya yang ia sandarkan ke Sofa.
Selalu saja seperti ini, setiap ia kembali ke Mansion utama, hanya kesunyian yang menyambutnya. Suami dan anaknya selalu sibuk tak ada waktu satu sama lain. Dia pun tak menyangkal bahwa ia juga sama dengan mereka.
"Nyonya..." Seorang maid yang bertugas berjaga malam menghampiri Fishya dan menunduk hormat.
Fishya melirik sekilas dan berdehem.
"Kudengar anak itu sudah dibawa ke tempat ini." Fishya berkata tenang dengan memejamkan matanya.
"Be..benar nyonya, su..sudah 5 hari tuan kecil di sini." Pelayan itu berkata dengan gugup, pasalnya tumben sekali nyonya-nya ini bersikap tenang. Biasanya ia akan sedikit kasar dan menampilkan tatapan tidak suka terhadap pelayan.
"Hmm begitu... Lalu dimana wanita itu?" Fishya menjawab dengan nada yang sama seperti tadi.
Maid itupun bingung siapa 'wanita' yang di maksud nyonya-nya itu. Demi apapun tubuhnya sudah gemetar dan pasrah siap dengan amukan nyonya tempramental ini.
"Ibunya anak itu." Fishya yang melihat maid itu hanya diam mengeluarkan suara kembali.
"No..nona Elena ti.. tidak pernah terlihat ke sini nyonya." Dengan cepat maid itu menjawab.
Fishya yang awalnya memejamkan mata membuka matanya begitu mendengar jawaban maid itu, dengan cepat ia berdiri dan pergi memasuki kamar seseorang.
****
Cklek
Sera memasuki kamar tuan kecilnya berniat akan membangunkan anak itu.
"Tuan kecil.. apakah sudah bangun?" Wanita itu menepuk pelan pipi Adra.
Adra yang merasa terganggu pun memasukkan kepalanya kedalam selimut.
Sera yang melihat kelakuan tuan mudanya hanya terkekeh, lucu sekali pikirnya.
"Tuan kecil ini sudah cukup dari waktu tidur anda. Bangunlah, anda tak boleh melewatkan sarapan anda." Sera masih berusaha membangunkan Adra.
"Lima menit lagi Sera.." Adra menjawab dengan nada malas.
Sera pun tak kehilangan akal, ia menusuk-nusuk kecil pada tubuh yang tengah tertidur itu.
"Hishh Sera, go away!" Adra menendang-nendang kakinya asal di dalam selimut.
"Tidak sebelum tuan kecil bangun." Sera yang mendengar tuan kecilnya merajuk semakin gencar mengerjai Adra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adra's Life
RandomTentang bocah berusia 12 tahun yang di dewasakan oleh keadaan, dan selalu menampilkan senyum nya pada siapapun. Hidupnya yang datar tiba-tiba mendapat kejutan hidup yang tak terduga, dan dari sinilah kehidupan Adra berubah. Cerita ini murni hasil im...